Rabu, 25 Mei 2011

Yahoo! Paling Indonesia

  • Menghidupkan Lukisan Dengan Aksi Teatrikal

    Tue, May 24 4:45 PM WIT

    Oleh Isyana Artharini
    Dalam salah satu ruangan di Museum Sejarah Jakarta ternyata tersembunyi sebuah lukisan dinding atau mural, yang menggambarkan skenario kehidupan di Batavia pada kurun waktu 1880-1920. Sketsanya mencapai langit-langit ruangan luas itu, tapi yang terwarnai oleh cat hanya kurang dari setengahnya.
    Ada adegan pesta jamuan meneer dan mevrouw Belanda. Digambarkan, para perempuan ada yang mengenakan gaun pesta dan ada yang mengenakan kebaya encim. Ada juga para priyayi pribumi dengan beskapnya yang mewah, tapi ada juga sosok pelayan dengan seragam luriknya. Lalu di dinding lain, kita bisa melihat lukisan adegan pernikahan khas Betawi dengan pengantin perempuan mengenakan hiasan kepala dan kalung yang tergambar detail. Sementara itu, di pojokan terdapat gambar kerumunan penyabung ayam yang hanya setengah terwarnai dengan cat.
    Pelukis mural ini adalah S Sudjojono. Pada 1974, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memintanya untuk menggambari dinding seluas 200 m persegi itu. Sayang, karena ruangan itu lembap, cat-cat minyak tak bisa lagi menempel pada dinding. Lukisan pun hanya setengah selesai.
    Lukisan ini kemudian “ditemukan” pada 2010 oleh seniman asal Inggris dan Indonesia. Daripada dipamerkan dan dilihat orang tanpa dimaknai, British Council dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta “menghidupkan” kembali petualangan itu lewat kisah cerita yang mencampurkan teater, proyeksi video 3D (video mapping) serta kisah petualangan.
    Berjudul Mystery of Batavia, inti utama pertunjukan ini adalah mencari di mana tepatnya pedang Jayakarta tersembunyi dalam mural. Interaksi dalam menikmati objek di museum bukanlah sesuatu yang lazim terjadi di Indonesia.
    Maka pertunjukan ini jadi menarik, karena pengunjung dilibatkan untuk mencari pedang dalam lukisan menggunakan semacam remote control untuk menyoroti proyeksi di layar.

    Sebelum mencari pedang yang tersembunyi, para penonton digiring masuk ke ruangan kecil dan disodori semacam pertunjukan teater “pengantar” yang dihadirkan tiga pemain dari Teater Koma.
    Aksi mereka memunculkan tawa sekaligus menambah kesan dramatis pada lukisan mural S. Sudjojono yang sebenarnya sudah luar biasa itu. Yang menarik adalah, aksi teatrikal itu memberi konteks, cerita dan karakterisasi pada gambar yang hanya dua dimensi pada layar.
    Pertunjukan Mystery of Batavia yang gratis ini memang sudah selesai pada 15 Mei lalu. Meski begitu, menarik melihat bagaimana sejarah dan warisan budaya Indonesia yang biasanya berupa benda mati di museum mendapat makna baru lewat penceritaan. Sebuah ide yang bisa diulang dan diterapkan oleh banyak museum di Indonesia.
    Foto-foto: Antara/Paramayuda


  • tyazz 1 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    Wow...,ada juga yg bisa dibanggakan dr kegiatan ini. perpaduan antara seni lukis (mural) dg teater. perlu diacungi jempol...,klo bisa dijadikan agenda rutin jdi bisa menambah peminat....
  • Pembuatan program Pertunjukan Animasi Interaktif Mystery of Batavia merupakan kolaborasi antara Insan kreatif Anak bangsa sendiri dengan Insan kreatif dari Inggris yang dinakhodai oleh British Council, Lopian Intermedia dari Indonesia dan teman2 komunitas. Ide cerita digodok secara bersama, termasuk proses produksi dan publikasinya. Program Mystery of Batavia melibatkan berbagai keahlian, mulai dari keluarga pelukis, penulis cerita, Kurator dan sejarawan, spesialis teknologi-portal-Multimedia, komikus, Animator, pembuat game, Viral Specialist, hingga Event Organizer. Kami dari Lopian Intermedia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa kitapun mampu menghasilkan sebuah ide kreatif yang berkualitas dan memanfaatkan kekayaan dan kebudayaan kita sendiri demi bangsa dan negara..... Melalui program Mystery of Batavia kami berharap dapat membuka mata pemerintah untuk memberikan dukungan penuh untuk program2 semacam ini (Yang selama ini hanya terperangkap pada program renovasi bangunan saja) tidak hanya sebatas di museum2 saja tapi juga di situs2 kebudayaan kita yang tersebar di Nusantara..... Ayo kita lestarikan dan cintai kebudayaan kita !!!
  • Syukurlah,dengan Bank Indonesia kita mungkin bisa tampil beda,walau harus menjadi sejarah pergaulan.Salam jumpa.Sekian.

  • Suntari Abdul munim 1 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    Musium terhebat justru hanya Bank Indonesia saja hahahaha.

  • Iwan sandi Sandi 2 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    almarhumah bp sudjono ku banggakan,ku salutkan,ku agungkan hasil karya lukisanmu yg bgtu hebat.kyanya engkau lah pelukis paling hebat di dunia,,, saya hrap smoga kturunan bpa ada yg mampu meniru ilmu pelukis bpa,, ku do'akan smoga kau bahagia di alam kuburnya,engkau telah banyak jasa kepada tnah air,kau pejuang yg hebat,kau pahlawan yg sejati,,,,

  • Tara 2 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    bukannya pelukisnya bernama Harijadi S?

  • Eng-ta 2 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    Semoga dipertimbangkan untuk dijadikan kegiatan rutin, misalnya sebagai pertunjukan akhir pekan atau pertunjukan tiap tengah bulan, sehingga kita orang-orang dari daerah bisa mengatur jadwal untuk turut menyaksikannya bila kelak berkunjung ke Jakarta~

  • Eka 2 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    puji syukur,
    karena aku sudah nonton n dha ikut pesta,y jg ! , , ,

    seru bgt tauuuu
    n lain X d adakn lg ya pi lain lg cerita,y heheheh

  • Ivan R Palenewen 2 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    Seru juga kalau dibuat ulang... kasih kabar ya. Pasti saya nonton deh :D

  • Thomas 2 jam yang lalu Laporkan Penyalahgunaan
    S.Sudjojono mampu mengexpresikan sebuah peristiwa sejarah dalam lukisan mural yang padat makna..betapa menarik dan merangsang untuk menyimaknya..dan membuat fikiran melayang-layang untuk menginterpretasikannya..apresiasi saya secara khusus untuk beliau.almarhum Bp. S.Sudjojono...saya terkesima dan bangga !!
avatar Anda
S PriyadiSedetik yang lalu
@ Wakh... seneng banget saya bisa menikmati karya seni rupa sekaligus seni teater meskipun hanya lewat berita di Yahoo! Kalo bisa diperbanyaklah berita seperti ini sebagai apresiasi seni Nusantara!

Rabu, 18 Mei 2011

WALI DAN WAYANG By Slamet Priyadi


Wali Songo
 
SELASA, 17 MEI 2011 - KITA SEMUA WAYANG : Wayang di era pemerintahan Islam Demak Bintoro mengalami perubahan yang luar biasa. Menurut Dr.G.A.J. Hazeu terjemahan R.M. Mangkudimejo, pada masa pemerintahan R.Patah tahun 1437 saka, awalnya wayang hanya berupa lukisan manusia yang dilukis di atas    kulit kerbau seperti yang terdapat pada relief candi Penataran.

Wayang Golek
 
Berkait dengan syari’at Islam yang melarang gambar-gambar makhluk hidup, sedang raja dan rakyat pada waktu itu sangat menyukai wayang, oleh Wali penyebar ajaran Islam dirubahlah bentuk bentuk wayang. Dari bentuk menghadap(tampak depan) menjadi bentuk miring (profile), sedangkan tangan dibuat panjang melebihi ukuran sesungguhnya. Hiasan mahkota, mata,telinga dan lain-lain yang tadinya hanya digambar dirubah oleh Wali dalam bentuk pahatan sehingga Nampak semakin indah bentuk wayang. Di sini perlu kita apresiasi ketrampilan, ide, dan gagasan Wali dalam menyampaikan ajaran Islam melalui media seni wayang yang pada saat itu memang sangat digemari oleh masyarakat bahkan oleh para raja. Betapa para Wali mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran Agama Islam, Dr.Th.Piqued menulis dalam bukunya, “Javannse Vokssvertoningen”, hal. 56:

          Penelitian oleh para ahli kejawen, maksud pertunjukan wayang Purwa itu sangat erat hubungannya dengan pola Islam terdahulu di Jawa. Dugaan bahwa pertunjukan wayang sebaga pemain boneka-boneka terpisah itu sudah ada sejak dulu kala kemudian diisi dengan mistik Islam adalah tidak benar. Orang tahu bahwa berita-berita Jawa mengenai Wali-Wali penyebar Islam, mereka itulah yang memberikan peranaan penting pada tujuan pertunjukan wayang dalam perwujudannya sekarang ini.  
        
          Mengenai asal-usul dan perkembangan perubahan bentuk wayang Purwa R.M. Sayid mengatakan bahwa:

          Oleh sunan Giri kemudian dilengkapi lagi dengan hiasan-hiasan, seperti kelat bahu (hiasan pangkal lengan), gelang, keroncong (gelang kaki), anting, telinga, badong (hiasan punggung), jamang (hiasan kepala) dan lain-lain. Sedang yang mengarang lakon wayang dan suluknya itu adalah Ratu Tunggal di Giri, tatkala mewakili di Istana Demak tahun 1478 saka.

          Dengan demikian awal bentuk wayang pahatan bergaris gambir (garis-garis halus) seperti pada rambut, dimulainya pada tahun 1477 saka atas perintah Sultan Trenggono di Demak. Selanjutnya di era pemerintahan Sultan Hadiwijaya raja Pajang yang pada masa mudanya dikenal dengan nama Mas Karebet atau Joko Tingkir, wayang berbentuk gayaman, tangan dan kaki masih menyambung dengan badan. Tidak sebagaimana yang kita lihat seperti sekarang. Tangan dan badan terpisah kemudian disambung dengan tali untuk membuat hidup boneka wayang saat dimainkan.

          Sunan Giri menambah wayang kera sedangkan Sunan Bonang menambah ricikan seperti kuda, gajah, prajurit rampak dan lain-lain. R.Patah menciptakan gunungan (kayon) yang ditancapkan di tengah gelanggang kelir saat pertunjukan awal, tengah dan akhir.

          Penghalusan penatahan wayang dimulai sejak masa pemerintahan Senopati Ing Ngalogo Sayidin Panotogomo Mataram Islam tahun 1541.  Pada masa ini pula mulai dipisahkannya tangan dari tubuh wayang yang kemudian disatukan dengan tali agar memudahkan gerak tangan ketika dimainkan dan gerak wayang jadi semakin hidup.
( Referensi: Unsur Islam Dalam Pewayangan, Drs. H.Effendi Zarkasi, Wayang: Asal-Usul,Filsafat dan masa depannya, Ir. Sri Mulyono)

Selasa, 17 Mei 2011

Jayeng Perwira's blog - Blog - My blog - Yahoo! Pulse


Contoh Komik


Makko.co - Majalah Komik Online Oleh Wiku Baskoro/DailySocial | Yahoo News – Jum, 13 Mei 2011

Dunia penerbitan tidak mudah ditaklukkan, itu pengalaman yang saya dapatkan ketika berkecimpung di dunia ini selama kurang lebih tiga tahun. Namun, dengan perkembangan Internet, dunia penerbitan bisa mendapatkan secercah harapan.

Saya sendiri melihat beberapa penerbit offline untuk komik lokal (independen atau berbentuk badan usaha) berjuang untuk mempromosikan komik offline yang mereka terbitkan, yang kualitasnya tidak kalah dengan komik luar.

Namun dengan Internet, beratnya biaya cetak bisa sedikit teratasi, setidaknya dari sisi penyebaran karya komik yang tidak usah menunggu terbit secara cetak namun bisa diunggah ke Internet. Situs yang juga mengembangkan komunitas selain komik itu sendiri juga bertumbuh pesat, antara lain Komikoo dan Ngomik, yang beberapa kali dibahas di DailySocial. Kini dengan pendekatan yang sedikit berbeda, Makko.co resmi diluncurkan untuk publik.

Makko, dari penjelasan situsnya adalah majalah komik online yang juga menampilkan berbagai hal yang berhubungan dengan pop culture. Mereka menerbitkan secara online (berencana juga menerbitkan secara offline) komik lokal. Mereka menyajikan serial komik yang terbit secara terjadwal--strategi yang cukup baik untuk membuat orang datang lagi ke situs mereka.

Sebagai permulaan rilis situs mereka ini, ada tiga judul komik bulanan, satu judul komik dwimingguan serta satu judul komik mingguan yang bisa dibaca dan ditunggu tanggal terbitnya. Mereka juga menjelaskan bahwa sudah ada 10 judul dari komikus Indonesia yang siap terbit.

Selain komik mereka juga menyiapkan berbagai konten (karena bentuknya majalah) dari berita seputar komik, lokal dan internasional. Melihat-lihat situs mereka, Makko juga menyiapkan toko online yang akan menjual merchandise dari komik yang mereka terbitkan.

Untuk membaca komik yang ada, pengguna harus mendaftarkan menjadi anggota dan melakukan login. Tampilan situsnya cukup baik. Untuk membaca komik, Makko menyediakan Makko viewer. Komik yang disediakan di Makko juga menarik, salah satunya bisa jadi dikarenakan proses seleksi yang Makko lakukan sebelum menerbitkan komik. Salah satu komikus favorit saya, Azisa Noor juga ada di sana.

Dengan pendekatan yang berbeda, namun di segmen yang sama, Makko memang tidak bisa secara langsung dibandingkan dengan Komikoo dan Ngomik yang lebih mengambil pendekatan komunitas dan user generated content. Sementara Makko lebih mengambil pendekatan penerbit, yang menyeleksi dan memiliki tim editorial sendiri untuk majalah yang akan diterbitkan di situs mereka. Mereka juga akan menjalankan pendekatan komunitas namun dengan mengadakan event secara offline serta berbagai program harian.

Komik memiliki pangsa pasar yang cukup besar, termasuk juga bagi komik lokal. Namun Makko memang harus bisa memecahkan masalah strategi monetisasi dan tentunya menjaga agar layanan mereka tetap terus didatangi pembaca. Tingkat persaingan juga tentunya bukan hal yang mudah untuk dilewati.

Seperti halnya dengan layanan yang memaksimalkan sarana Internet lainnya, saya tentunya berharap Makko bisa memberikan bantuan maksimal bagi perkembangan komik lokal. Di sisi lain, sebagai sebuah startup mereka bisa menemukan model bisnis dari layanan ini, yang kalau saya duga akan berasal dari merchandise dan mungkin iklan, Makko juga bisa berjejaring dengan layanan lain, termasuk Komikoo dan Ngomik untuk menerbitkan komik terbaik dari dua layanan ini.

Model bisnis lain, mungkin mereka bisa menjual komik premium, tentu dengan fasilitas lebih, seperti un-published skecth dari komikus atau bonus lainnya.

Sambil menunggu akses untuk perangkat bergerak, yang bisa menjadi peluang tambahan bagi Makko untuk akses pembaca on-the-go, bagi Anda yang ingin melihat Makko bisa mampir ke situs mereka.

DailySocial.net adalah sebuah blog yang membahas teknologi web dan internet dari dalam dan luar negeri, strategi perusahaan IT/Web global, dan juga memperkenalkan startup-startup Indonesia. Blog ini didirikan Rama Mamuaya.

Senin, 16 Mei 2011

Didi Petet: Bukan karena Cantik dan Ganteng - Yahoo! News

Didi Petet: Bukan karena Cantik dan Ganteng


JAKARTA, KOMPAS.com — Aktor kawakan Didi Petet ditunjuk menjadi ketua dewan juri pada Indonesia Movie Awards (IMA) 2011 yang akan digelar 10 Mei 2011. Baginya, titik ukur dalam proses penjurian adalah menilai kemampuan si artis memerankan karakter yang dilakoninya.

"Bukan permasalahan cantik atau gantengnya si artis, ya. Sangat dinilai berdasarkan kemampuan dia memaknai perannya," ujar Didi Petet di Hotel The Sultan, Jakarta, Selasa (3/5/2011). Keterangan ini sekaligus menjelaskan beragam pertanyaan terkait sistem penjurian sementara yang menghasilkan nominasi-nominasi pendatang baru. "Jangan salah, walau mereka pendatang baru, mereka juga memiliki kualitas," katanya.

Dalam proses penjurian kali ini akan ada delapan kategori untuk nominasi terbaik dan enam kategori nominasi terfavorit. Sebanyak 44 judul film nasional yang dirilis sejak 1 Maret 2010 hingga 28 Febuari 2011 akan ambil bagian dalam ajang kali ini. Kesemua film tersebut akan dinilai oleh tim dewan juri yang terdiri atas Leila Salikha Chudori, Teddy Soeriaatmadja, Ratna Riantiarno, dan Salman Aristo. "Soal penjurian terfavorit, saya tidak tahu. Pada hari-H malam apresiasi, saya baru mengetahuinya," ujar Didi.

Minggu, 08 Mei 2011

SOAL ULANGAN BLOK SENI BUDAYA MUSIK KLS X By Slamet Priyadi


Soal Ulangan blok Seni Budaya/Musik

Satuan pendidikan    :  SMA Negeri 42 Jakarta
Mata pelajaran          :  Seni Budaya/Seni Musik
Tahun pelajaran      :  TP.  2010-2011
Kelas/Semester          :  X/Genap
Standar KompetensiMengekspresikan diri melalui karya seni music non tradisional.
Kompetensi DasarMengungkapkan pengalaman music dari hasil pengamatan terhadap Pertunjukan music non tradisional.
I n d i k a t o r:  Membaca dan menulis notasi balok lagu “Ki Hajar Dewantara” Ciptaan Drs Slamet Priyadi.          

SOAL:
Buatlah 8 buah paranada (balok not) pada kertas gambar yang telah disediakan,dengan ketentuan:

• Panjang garis paranada 18 cm
• Jarak spasi paranada 3 mm atau 5 mm (Sesuaikan dengan kertas gambar)
• Jika lembar pertama tidak cukup, boleh di baliknya

Tulislah kedalam notasi balok berikut liriknya notasi angka lagu “Ki Hajar Dewantara” berikut ini, dengan Nada dasar   E = Do    Birama 4/4   Tempo: Dimarcia con Maestoso!


BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL
(Ki Hajar Dewantara)
E=Do                                     

Cipt:DrsSlamet
Priyadi                                                                         
4/4 Dimarcia con maestoso  

           ___       ___         ___                 ___             
1  /  6  4  3  2  3  4   /  5  3  2  1  5  /  6  6  7  1  2  /  5  .  0
                                                   .      .   .                  .
BAPAK  PENDIDIKAN  NASIONAL  KI HAJAR DEWANTARA 
             __        __             ___       ___           ___
5  /   5  4  3  2  3  4   /   5   2  3   1  1  5   /   6  6  7  1  3  /  2  .   0
.                                                                         .         .     .     .  
BERJUANG  KERAS  MEMBANGUN JI-WA MEMBANGUN  KARAKTER BANGSA 
           ___      ___           ___                   ___            
1  /  6  4  3  2  3  4   /   5  3  2  1  5   /   6  6  7  1  2  /  5  .  0
                                                    .        .   .   .              . 
BAPAK  PENDIDIKAN  NASIONAL  KI  HAJAR DEWANTA - RA  
             ___         ___           ___                          ___
5   /   5  4   3   2   3  4   /   5  2  3  1  5  /   6  1  7  3  2  /  1   .   0
.                                                        .       .       .  
A JARANNYA MENJADI TELADAN BAGI KITA SEMUA

Reffrein:

 
 

        ___                                    __          ___       ___    
:      1  7  /   6  5  3  1  /  5  .   .  4  3  /  2  2  3  4  3  4  /  5  .  0
     ING NGARSO SUNG TULODO  DI DEPAN MENJADI  TELADAN   
                                                    
       ___                                        __          ___
       1  7   /   6  5  3  1   /   5  .   .  4  3  /  2  3  4  6  4  /   5  .  0
   INGMADYO MANGUN KARSO DITENGAH MEMBANGUN KARSA  

     ___                                  __
     1  7  /  6  5  3  1  /  5 .  .  4  3  /  2  4  6  4  /  5  .  0 
    TUT WURI HANDAYANI DIBELAKANG MEMBERI  
     __           __    __
    4  3  /  2  2  3  4  3  4  7  /  1  .  0    : //
                                       . 
  DORONGAN S’MANGAT DAN MOTIVASI

 Minggu, 8 Mei 2011, GURU SENI BUDAYA BLOG
***** Selamat Mengerjakan! *****