Senin, 16 Januari 2012

Makam Penyanyi Wanita Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Mesir

Makam Penyanyi Wanita Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Mesir
MAKAM PENYANYI WANITA BERUSIA 3000 TAHUN DI MESIR

Senin, 16 Januari 2012 - Kairo (AFP/ANTARA) - Para arkeolog dari Swiss telah menemukan makam seorang penyanyi wanita yang berusia sekitar 3.000 tahun di Lembah Raja-raja, Mesir, kata menteri benda zaman purbakala, Mohammed Ibrahim pada hari Minggu.

Penemuan langka tersebut tidak sengaja ditemukan oleh sebuah tim dari Basel University Swiss yang dikepalai oleh Elena Pauline-Grothe dan Susanne Bickel di Karnak, dekat Luxor di dataran tinggi Mesir, ujar menteri tersebut pada media di Kairo.

Mayat wanita, Nehmes Baster, adalah seorang penyanyi untuk dewa tertinggi, Amon Ra ketika Dinasti kedua puluh dua (945-712 SM), menurut prasasti dalam sebuah plakat kayu yang ditemukan di makam tersebut.

Dia merupakan anak dari Pendeta Tinggi Amon, ujar Ibrahim.

Penemuan ini sangat penting karena "menunjukkan bahwa Lembah Raja-Raja juga digunakan untuk pemakaman masyrakat biasa dan pendeta pada Dinasti kedua puluh dua," imbuhnya.

Hingga saat ini makam-makam yang ditemukan di lembah bersejarah itu adalah makam-makam yang berhubungan dengan keluarga kerajaan Mesir.

Senin, 02 Januari 2012

Dana Bos 2012, Kemdikbud Anggarkan Rp 23,5 T

SELASA, 13 DESEMBER 2011 - REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan dana sebesar Rp 23,5 triliun untuk 27,2 juta siswa sekolah dasar dan 9,4 juta siswa SMP untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012.
"Dana BOS tahun depan naik rata-rata 40 persen. Dengan demikian ke depan tidak boleh ada lagi pungutan-pungutan untuk kepentingan operasional sekolah," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pada sosialisasi BOS 2012 di Jakarta, Selasa (13/12) malam.
Untuk memperlancar proses pencairan, katanya, mekanisme penyaluran dana BOS 2012 mengalami
perubahan signifikan dibandingkan dengan tahun 2011
.
Dana BOS pada 2012 akan ditransfer dari kas umum negara ke kas umum provinsi, lalu dari kas umum provinsi akan ditransfer langsung ke sekolah dalam bentuk hibah. Dana hibah tersebut diberikan, baik sekolah negeri maupun swasta. Penyaluran BOS 2012 ke sekolah akan disalurkan tiga bulan sekali.
"Saat ini sedang diidentifikasi sekolah-sekolah yang berada di daerah sulit. Untuk daerah seperti ini penyaluran dana BOS akan dilakukan enam bulan sekali," kata Mendikbud.

Kepada para peserta sosialisasi BOS, DAK, rehabilitasi sekolah yang terdiri atas dinas pendidikan seluruh
Indonesia, ia mengatakan BOS harus disalurkan tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran dan manfaat.
Nuh menyampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012 juga telah menganggarkan Rp 1 triliun untuk penyaluran dana BOS bagi sembilan juta siswa SMA/SMK pada tahun 2012. Dana BOS bagi siswa SMA/SMK memang akan mulai dirintis oleh Kemdikbud pada 2012.

Program ini sebagai upaya untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun, dengan nominal sebesar Rp 120 ribu per tahun untuk setiap siswa. "Ini murni dana BOS, bukan beasiswa miskin. Untuk siswa miskin sudah ada dalam beasiswa miskin" kata Nuh.

Mendikbud mengakui, dana BOS tersebut belum mampu menutupi seluruh kebutuhan operasional sekolah. BOS untuk siswa SMA/SMK ini baru merupakan sebuah rintisan untuk membangun sistem yang baik sebelum dana tersebut dialokasikan dalam jumlah yang lebih besar.

Perubahan DAK
Mengenai DAK, Mendikbud menyatakan ada perubahan signifikan, yakni DAK khusus 2012 tidak lagi memerlukan persetujuan DPR untuk pembuatan petunjuk teknisnya dan untuk mendapatkan DAK tidak perlu tender. Namun DAK tersebut diprioritaskan untuk pembangunan sekolah yang rusak berat yang terdapat di kabupaten. "Alokasi DAK 2012 sebesar Rp10,0413 triliun dengan rincian SD/SLB sebesar Rp8,03304 triliun untuk SMP sebesar Rp2,00826 triliun," kata Mendikbud. Untuk 'block grant' rehabilitasi ruang belajar tahun anggaran 2011 dan 2012 di wilayah geografis sulit, daerah perbatasan atau rawan konflik dilaksanakan kerja sama dengan TNI.

Sementara Plt Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud Suyanto pada sosialisasi program BOS mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dasar. "Untuk penyaluran BOS 2012 pada minggu kedua bulan Januari diharapkan sudah bisa diterima daerah," tuturnya.
Suyanto mengatakan, dana bantuan operasional sekolah, dana alokasi khusus dan rehabilitasi sekolah merupakan program besar yang telah dijalankan bertahun-tahun, karena ada berbagai perubahan dan perbaikan mekanisme maka perlu sesegera mungkin disosialisasikan.

Sebagai contoh, sepertinya adanya perubahan pada petunjuk teknis program BOS tahun 2012. Mendikbud menegaskan kepada para peserta sosialisasi BOS, DAK, rehabilitasi sekolah yang terdiri dinas pendidikan seluruh Indonesia bahwa BOS harus disalurkan tepat waktu, tepat tepat sasaran dan manfaat.

Minggu, 01 Januari 2012

BUKU "BUDAYA INDONESIA" Prof. Dr. Edi Sedyawati


TINJAUAN BUKU
Judul buku: Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah
Author       : Prof. Dr. Edi Sedyawati
Penerbit    : Rajawali Pers – Citra niaga buku perguruan tinggi - Jakarta

Prof. Dr. Edi Sedyawati
MINGGU, 1 JANUARI 2012 – DENMAS PRIYADI BLOG :  Buku “Budaya Indonesia” yang ditulis Prof. Dr. Edi Sedyawati terbitan Rajawali Pers ini menyajikan berbagai pokok kajian dan renungan dalam ilmu-ilmu budaya yang meliputi bidang-bidang studi Arkeologi, Filologi, Seni Pertunjukan, dan Sejarah diulas  secara menarik di dalam buku ini.  Sejumlah 45 pokok bahasan dikemukakan dengan menampilkan data baru atau melihat sejumlah data yang sudah tersedia dalam sorotan permasalahan baru, atau dalam keterkaitan baru, dengan melihat relevansinya pada masa kini.  Salah satunya adalah tentang pengembangan Arkeologi Maratim.

Pokok-pokok kajian yang disajikan dalam buku ini boleh dikatakan lahir sebagai akibat dari rangsangan ataupun kebutuhan untuk mendukung perkuliahan di Fakultas Sasttra/Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, khususnya terkait dengan judul-judul mata kuliah seperti Sejarah Kebudayaan Indonesia, Kesenian dan Masyarakat Indonesia, Pengantar Arkeologi, Pengantar Filologi, Kesustraan Jawa Kuno, Kaidah Kesenian Hindu, Seni Pertunjukan Kuno Indonesia, Sejarah Kesenian, Ikanografi Budha, Managemen Sumber Daya Budaya, dan lain-lain.

Harapan yang menyertai penerbitan buku ini adalah diperolehnya sambutan yang ‘ramai’, baik dari sesame penggiat ilmu pengetahuan maupun dari khalayak di luar itu yang tentunya juga senantiasa memerlukan penambahan pengetahuan umumnya, lebih-lebih mengenai kebudayaan bangsanya sendiri.

Putu Wijaya, seniman teater, sastrawan dan budayawan:
“Dari tangan seorang professor doctor arkeolog yang juga penari, penyair, pengamat seni, dan mantan Dirjen Kebudayaan, sebuah buku kajian tak menjadi kering dan satu dimensi.  Kita pun menjadi lebih waspada ternyata berbagai disiplin saling bertindih dalam satu titik bila saja ada mata yang jeli membelahnya”. 

Taufik Abdullah, sejarawan dan budayawan:
“Mungkinkah manusia membebaskan dirinya dari dunia simbol? Gerak, bentuk, bunyi, dan teks tak berhenti pada dirinya, tetapi mengatakan lagi tentang sesuatu yang jauh melebihi dirinya.  Kumpulan tulisan Dr. Edi Sedyawati, guru besar Arkeologi yang penari klasik, dengan manis dan canggih membawa kita memahami dan mendalami dunia yang sesungguhnya mengitari diri kita masing-masing”.

Prof. Dr. Edi Sedyawati yang lahir di Malang, 28 Oktober 1938 adalah alumnus Arkeologi Universitas Indonesia 1963.  Penulis menyelesaikan program doctor di Fakultas Sastra Universitas Indonesia untuk jurusan Arkeologi pada tahun 1985.  Pada tahun 1992, penulis dikukuhkan sebagai Guru Besar Arkeologi di universitas yang sama.

Penulis pernah menjabat sebagai Direktur Jendral Kebudayaan, Depdikbud RI pada periode 1999-2001.  Jabatan lain yang pernah diembannya antara lain Pembantu Rektor I Institut Kesenian Jakarta (1986-1989);  Pembantu Dekan I  Fakultas Kesenian, IKJ (1978-1980);  Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, UI (1989-1993); dan Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (1971-1976).  Selain itu, penulis juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan pada berbagai jurusan, di antaranya Jurusan Akademi Tari, LPKJ (1971-1977); Jurusan Arkeologi,UI (1971-1974); dan Sastra Daerah, FSUI (1987-1993).

Jabatan dalam organisasi profesi yang pernah diemban penulis antara ain Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (1995-1999; 1999-2002);  Ketua HISKI (Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia) komisariat Universitas Indonesia (1992-1993); Ketua I Masyarakat Sejarawan Indonesia (1990-1993);  Keua Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Jakarta (1986-1990); dan sejak tahun 1990 menjabat sebagai Penasehat Masyarakat Musikologi Indonesia, yang kemudian berganti nama menjadi Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Karya-kaya tulisnya yang meliputi bidang-bidang arkeologi, sejarah, kesenian, ikonografi, filologi, dan tari telah diterbitkan dimuat  diberbagai media massa.  Sementara itu, disertasinya yang berjudul “Pengarcaan Ganesa Masa Kadiri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian” (lulus dengan yudisium mogna cumlaude) telah diterbitkan oleh EFEO, LIPI, dan Rijksuniversiteit Leiden pada tahun 1994.  Terjemahan dalam bahasa inggris diterbitkan dalam sebagai verhandelingen, koninklijk Institut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, nomor 160, Leiden 1994, dengan judul Ganesa Statuary of the Kadiri and Singhasari Periods, A Study of Arts History.

Atas prestasinya sebagai budayawan, penulis telah dianugerahi berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan UI untuk penulisan ilmiah internasional 1999 (2000); Bintang Mahaputra Utama (1998);  Bintang “Chevalier des arts et letters” dari Republik Prancis (1997); Satyalancana Karya Satya 30 Tahun (1997); Bintang Jasa Utama Republik Indonesia (1995); dan Hasil Penelitian Terbaik UI bidang Humaniora (1986). RAJAWALI PERS – Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi – Jakarta