Senin, 9 Maret 2015 14:58 WIB | 5.319 Views
Pewarta: Yuni Arisandy
|
Menlu Retno L.P. Marsudi (tengah) didampingi Dirjen Informasi dan Diplomasi
Publik Esti Andayani (kiri), dan Direktur Diplomasi Publik Albusyra Basnur
(kanan) berfoto bersama dengan para peserta program Beasiswa Seni dan Budaya
Indonesia (BSBI) 2015 di halaman Gedung Pancasila Kantor Kemenlu, Jakarta,
Senin (9/3/15). (ANTARA FOTO/Kemenlu-Suwandy/HO)
|
Jakarta
(ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi secara resmi membuka
penyelenggaraan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2015 yang melibatkan
70 peserta dari 40 negara termasuk Indonesia.
"Ini
merupakan kehormatan bagi saya untuk menyambut anda semua di Indonesia,
khususnya para peserta Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2015,"
kata Menlu Retno dalam pidato pembukaan Program BSBI di Kementerian Luar Negeri
di Jakarta, Senin.
Program BSBI
2015 itu diikuti 70 peserta dari 40 negara, antara lain Austria, Brunei
Darussalam, Kamboja, Kanada, Tiongkok, Kroasia, Ceko, Fiji, Prancis, Jerman,
Yunani, Hungaria, India, Kazakstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Selandia
Baru, Papua Nugini.
Kemudian,
Polandia, Rusia, Kepulauan Solomon, Korea Selatan, Spanyol, Suriname, Thailand,
Belanda, Filipina, Amerika Serikat, Timor Leste, Turki, Vanuatu, Vietnam.
Dari 70
peserta program BSBI itu, enam diantaranya berasal dari Indonesia. Para peserta
dari Indonesia akan bertugas mendampingi para peserta dari negara lain.
Menurut
Menlu, Program BSBI yang dimulai 13 tahun lalu itu merupakan alat bagi
Indonesia untuk menggapai generasi muda di seluruh dunia.
"Mempelajari
bahasa lain dan menghormati budaya lain di suatu negara bukan hanya soal
mendapatkan pengalaman. Bahkan, itu berarti anda sedang membangun jembatan
pemahaman, perdamaian dan kemakmuran bagi dunia," ujar dia.
"Kita
memerlukan jembatan yang solid untuk menghadapi tantangan global dan perubahan
yang belum pernah terjadi sebelumnya," lanjut Retno.
Menurut
Direktur Diplomasi Publik Kemlu Al Busyra Basnur, para peserta Program BSBI
akan mempelajari bahasa, kesenian, dan kebudayaan Indonesia dengan mengunjungi
enam kota yaitu Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Makassar, Bali.
"Khusus
di Yogyakarta, mereka akan mempelajari tentang Indonesia secara akademis dari
sisi kajian politik, ekonomi, sosial dan budaya. Di lima kota lain, mereka akan
belajar seni budaya Indonesia, seperti tarian tradisional, cara memainkan alat
musik tradisional, dan kearifan lokal," jelas dia.
Program BSBI itu akan berlangsung selama tiga bulan dan ditutup dengan sebuah
pertunjukan kolosal bernama Indonesia Channel, yang akan diperankan oleh para
peserta.
"Pertunjukan
itu merupakan media di mana kita melihat kesuksean peserta mendapat pengalaman
di Indonesia. Rencananya untuk tahun ini Indonesia Channel akan dilakukan di
Bandung pada 15 Juni," ungkap dia.
Al Busyra
menilai Program BSBI bermanfaat untuk mempromosikan kesenian, budaya, serta
pariwisata Indonesia ke dunia internasional.
"Kami
melihat program ini sangat bermanfaat. Para peserta ini setelah kembali ke
negaranya masing-masing, mereka biasanya berperan aktif mempromosikan tentang
Indonesia," ujar dia.
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015