|
Iyar Wiyarsih |
TRIBUNNEWS.COM -- Pada usianya yang ke-80 ini anugerah
demi anugerah mulai diraihnya. Kegembiraaan dan rasa bangga yang tiada terkira
pun seakan tak tertahan lagi dalam benak sosok ibu dua anak yang kini sudah
menjadi nenek dengan 7 cucu dan 9 cicit ini.
Air mata pun akhirnya terurai saat ia menerima penghargaan
bidang seni dan budaya dari Pemerintah Provinsi Jabar pada acara "Malam
Kilas Balik dan Pemberian Penghargaan Bidang Seni, Budaya, dan Pariwisata Jawa
Barat 2012" di Hotel Horison, Minggu (23/12/2012) malam. Dialah Iyar Wiyarsih, pencipta lagu Mojang Priangan, yang
sehari sebelumnya juga menerima penghargaan Lemah Cai dalam acara "Ngaruat
Lemah Cai: Panggung Indung" di Hotel Preanger, Jumat (21/12/2012) malam.
Pada awal tahun ini pun seni karawitan atau kepesindenan Iyar mendapat perhatian
Disparbud Jabar melalui
Program Pewarisan Seni Tradisional 2012.
Penghargaan sebelumnya yang sudah diterimanya adalah Anugerah
Budaya dari Disbudpar Pemkot Bandung tahun 2009, penghargaan dari Bupati
Bandung tahun 1993, Gubernur Jabar tahun 1985, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 1981, dan pertama kali penghargaan datang dari Menteri
Penerangan RI tahun 1977.
"Alhamdulillah, kamari kenging, ayeuna kenging. Asa
kagunturan madu, kaurugan menyan putih. Kenging kabingah, nugraha anu kacida
ageung nilaina," tutur Iyar saat ditemui Tribun setelah menerima
penghargaan.
Iyar, yang sudah aktif manggung sejak usia 15 tahun dan
hampir 100 lagu yang sudah diciptakannya, mendapat penghargaan di bidang seni
bersama 10 seniman dan budayawan lainnya, yakni Gugum Gumbira (seni tari),
Sanggar Indra Kusuma (sanggar tari), Vredi Kastam Marta (seni teater), Ajie Esa
Poetra (seni musik), Rastika dan penerusnya (seni rupa), H Usep Romli (seni
sastra), R Achmad Wiriaatmadja (kepala museum), Remy Silado (budayawan),
Kampung Kuta (kampung adat), dan Ayi Ruhiyat (seni karawitan).
Penghargaan Pemprov Jabar 2012 itu juga diberikan kepada
empat tokoh seni, budaya, dan pariwisata bidang khusus kepada almarhum Tosin
Muchtar (seniman karawitan), almarhum Atik Soepandi (seniman karawitan), almarhum
Maman Nurjaman (seni rupa), dan Rucita (seni pedalangan). Ada pula pemberian
penghargaan kepada pelaku pariwisata, yaitu Imam Hudaya (tokoh pendidikan
pariwisata), Dadang Hendar (penggerak pariwisata), Nicolas Lumanau (profesi
pariwisata), Kawah Putih (tempat wisata), dan Henry Husada (pengusaha
pariwisata).
Semua tokoh yang mendapat penghargaan dari Pemprov Jabar dan
mendapat uang kadeudeuh masing-masing Rp 15 juta itu merupakan hasil penilaian
tim penilai yang dilakukan sepanjang tahun 2012. Tim penilai diketuai Prof Dr
Hj Nina H Lubis, dengan anggota Suhendi Afryanto SKar MM, Prof Iyus Rusliana
SST, Herry Dim, Soni Farid Maulana, Gustaff Hariman Iskandar, Dr H Moh Liga
Suryadana, H Herman Muchtar, dan Khoirul Fajri SE MM.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan setelah memberikan penghargaan
kepada para tokoh mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan seni, budaya, dan
pariwisata di Jabar semakin maju. Ia berharap industri budaya Sunda bisa
berkembang pesat hingga dunia internasional.
Selain dihadiri istri gubernur Netty Heryawan, acara itu juga
dihadiri para tokoh Jabar seperti Uu Rukmana (Wakil Ketua DPRD Jabar), Popong
Otje Junjunan, dan para seniman serta budayawan Jabar lainnya.
Kepala Disparbud Jabar Drs Nunung Sobari MM dalam sambutannya
mengatakan, penghargaan itu merupakan salah satu bentuk apresiasi Pemprov Jabar
di bidang seni, kebudayaan, dan pariwisata. Penghargaan itu diharapkan dapat
menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat pada ketiga bidang itu dan bisa menjadi
pendorong semangat berkreasi bagi para pelaku seni, budaya, dan pariwisata,
serta meningkatkan jalinan kemitraan dengan semua stakeholder.
Pada acara itu juga diluncurkan buku G30S/PKI, Sebelum dan
Sesudahnya, yang ditulis Nina H Lubis. Nina menyerahkan buku tersebut kepada
Gubernur Jabar sebagai tanda peluncurannya. (ddh)
Pemeroleh
Penghargaan
A. Bidang khusus :
1. Almarhum Tosin Muchtar (seniman karawitan)
2. Almarhum Atik Soepandi (seniman karawitan)
3. Almarhum Maman Nurjaman (seni rupa)
4. Rucita (seni pedalangan)
B. Bidang
seni budaya:
1. Gugum Gumbira (seni tari)
2. Iyar Wiyarsih (seni karawitan)
3. Sanggar Indra Kusuma (sanggar tari)
4. Vredi Kastam Marta (seni teater)
5. Ajie Esa Poetra (seni musik)
6. Rastika dan penerusnya (seni rupa)
7. H Usep Romli (seni sastra)
8. R Achmad Wiriaatmadja (kepala museum)
9. Remy Silado (budayawan)
10. Kampung Kuta (kampung adat)
11. Ayi Ruhiyat (seni karawitan)
C. Bidang pariwisata:
1. Imam
Hudaya (tokoh pendidikan pariwisata)
2. Dadang Hendar (penggerak pariwisata)
3. Nicolas Lumanau (profesi pariwisata)
4. Kawah Putih (tempat wisata)
5. Henry Husada (pengusaha pariwisata)