Penelitian penulis lakukan di SMA Negeri 42 Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret 2012. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2011 – 2012, yang kemudian penulis mengambil salah satu kelas yaitu kelas X 6 yang jumlah siswanya sebanyak 39 orang, terdiri siswa laki-laki sebanyak 21 orang dan siswa wanita sebanyak 18 orang. Alasan penulis memilih sampel kelas X 6 sebagai subyek penelitian didasarkan kepada minat belajar mereka terhadap mata pelajaran seni musik relatif rendah, selain itu rata-rata hasil belajar mata pelajaran seni musik juga rendah dibandingkan dengan kelas X lainnya, berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal( KKM). Adapun nilai KKM mata pelajaran seni musik adalah 75.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus, siklus I tiga kali pertemuan pada minggu ke 2 (Selasa, 17 Januari 2012), minggu ke 3 (Selasa, 24 Januari 2012), dan minggu ke 4 (Selasa, 31 Januari 2012). Sedangkan siklus II pertemuan dilakukan bulan Febuari pada minggu ke 1 (Selasa, 7 Febuari 2012), minggu ke 2 (Selasa, 14 Febuari 2012), dan ke 3 (Selasa, 21 Febuari 2012).
a. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin yang pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk siklus, terdiri atas empat komponen yaitu : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menentukan skenario pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus seni music kompetensi dasar “Mengembangkan Gagasan kreatif serta mengaransir lagu dengan beragam teknik, media, dan materi music non tradisional daerah setempat”.
a) Menyiapkan seperangkat soal-soal, untuk pretes dan postes pada siklus I dan siklus II.
b) Menyusun format pengamatan atau observasi berupa lembar angket siswa, yang berisi pernyataan yang bisa dijawab dengan mencheklis pada kolom S (setuju), SS (sangat setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Format ini untuk mengetahui sampai sejauh manakah minat siswa, terhadap mata pelajaran seni musik sebelum pembelajaran disajikan.
c) Menyusun format pengamatan atau observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran atau tindakan yang diisi oleh penulis beserta rekan guru sejenis selaku observer.
d) Membuat jurnal harian atau catatan di lapangan untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran menyangkut respon siswa, sikap, minat dan prilaku di kelas, dan dicatat dalam jurnal tersebut.
e) Daftar hadir siswa, daftar nilai pretes dan postes.
2. Pelaksanaan / Tindakan
Pada tahap pelaksanaan atau tindakan, secara kontinyu dan berurutan penulis melakukan tindakan sebagai berikut :
a) Melakukan pretes dengan menyertakan soal-soal seni musik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
b) Melaksanakan program pembelajaran tatap muka, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang diawali dengan ”apersepsi” berupa pernyataan-pernyataan manfaat, tujuan belajar seni musik, dan memperagakan, mendemostrasikan senam birama 2/4, 3/4, 4/4 sebagai penyegaran awal. Hal ini dalam upaya memotivasi siswa untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar seni musik menggunakan pembelajaran model PAKEM.
c) Pengamat atau observer penelitian adalah penulis dan rekan guru sejenis, melakukan pengamatan sesuai dengan format pengamatan yang telah disiapkan serta mencatat hal-hal yang penting dalam jurnal harian pada saat pembelajaran.
d) Memberikan lembar angket ( kuisioner ) kepada setiap siswa.
e) Melaksanakan postes pada pertemuan ke tiga siklus I, dan pertemuan ke tiga pada siklus 2.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, penulis bersama rekan guru sejenis berperan sebagai observer melakukan pengamatan atau observasi, dengan memakai format pengamatan, serta mengumpulkan data-data tindakan. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana minat, perhatian, respon siswa terhadap pembelajaran seni musik dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM yang diawali dengan upaya penulis untuk memotivasi siswa dalam upaya menumbuhkembangkan minat belajar seni musik.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi, setelah menyimpulkan materi pembelajaran tentang membuat aransemen lagu, penulis melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, dengan melaksanakan pertemuan untuk membahas evaluasi tentang skenario kegiatan proses pembalajaran, test hasil belajar dan evaluasi hasil tindakan. Berupaya mencari untuk menemukan kelemahan dan kekurangan proses pelaksanaan pada siklus pertama yang dilanjutkan dengan upaya memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi tindakan dan hasil belajar, untuk digunakan sebagai acuan menyusun tahapan siklus berikutnya. Evaluasi tindakan dalam rangka mencari kelebihan, kelemahan dan kekurangan pada kegiatan siklus ke I.
B. Prosedur Penelitian
SIKLUS I
Perencanaan | Tindakan | Pengamatan | Refleksi |
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu berkait dengan administrasi yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas diantaranya :
a.Menetapkan skenario pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), disertai beberapa pernyataan atau pertanyaan lisan dan tulisan, serta peragaan bernyanyi senam birama 2/4, 3/4, 4/4 sebagai penyegaran awal dalam proses pembelajaran seni musik untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan dan menumbuhkan minat belajar seni musik.
b. Menyusun format pengamatan atau observasi berupa lembar angket siswa, yang berisi pertanyaan yang bisa dijawab dengan mencheklis pada kolom “S”, “SS”, “TS” “STS”. c.Format ini untuk mengetahui sampai sejauh manakah minat siswa, terhadap mata pelajaran seni musik sebelum pembelajaran disajikan. Adapun instrumen yang dipersiapkan adalah: 1.Menyusun format pengamatan atau observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran atau tindakan yang diisi oleh penulis yang juga selaku observer. 2.Membuat jurnal harian atau catatan di lapangan untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran menyangkut respon siswa, sikap, minat dan prilaku di kelas, dan dicatat dalam jurnal tersebut. 3.Daftar hadir siswa, daftar nilai pretes dan postes. 4.Menyiapkan soal-soal, untuk pretes dan postes pada siklus I dan siklus II. 5.Daftar hadir siswa, daftar nilai pretes dan postes.
| Pada tahap pelaksanaan atau tindakan ini, secara kontinyu dan berurutan penulis melakukan tindakan sebagai berikut :
a.Melakukan pretes dengan menyertakan soal-soal seni musik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b.Melaksanakan program pembelajaran tatap muka, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diawali dengan ”apersepsi” berupa pernyataan-pernyataan manfaat, tujuan belajar seni musik, dan memperagakan, mendemostrasikan senam birama 2/4, 3/4, 4/4 sebagai penyegaran awal. Hal ini dalam upaya memotivasi siswa untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar seni musik menggunakan pembelajaran model PAKEM.
a) Pengamat atau observer adalah penulis dan rekan guru sejenis melakukan pengamatan sesuai dengan format pengamatan yang telah disiapkan,dan mencatat hal-hal yang penting dalam jurnal harian pada saat pembelajaran. b) Memberikan kuisioner, lembar angket kepada setiap siswa.
c) Melaksanakan postes pada pertemuan ke tiga siklus I, dan pertemuan ke tiga pada siklus II
| Pada tahap ini, penulis bersama rekan guru sejenis sebagai observer melakukan pengamatan atau observasi, dengan memakai format pengamatan, serta mengumpulkan data-data tindakan. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana minat, perhatian, respon siswa terhadap pembelajaran seni musik dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM yang diawali dengan ”apersepsi” yaitu memperagakan secara bersama-sama antara guru dan siswa senam birama 2/4, 3/4, dan 4/4 sebagai upaya penulis untuk memotivasi siswa dalam upaya menumbuhkembangkan minat belajar seni musik. Jelasnya, pada tahap ini penulis melakukan :
a.Melakukan observasi dengan memakai format obervasi
b.Mencatat semua perubahan yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan guru
c.Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKS
| Pada tahap refleksi, setelah menyimpulkan materi pembelajaran tentang membuat aransemen lagu, penulis melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, dengan:
a.Melakukan evaluasi materi sajian pembelajaran seni musik, jumlah dan waktu dari setiap macam pertemuan.
b.Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang scenario kegitan proses pembelajaran seni musik. Jelasnya, Melakukan pertemuan tatap muka untuk membahas evaluasi tentang skenario kegiatan proses pembalajaran seni musik, test hasil belajar dan evaluasi hasil tindakan.
e.Evaluasi tindakan untuk mencari keunggulan, kekurangan dan kelemahan pada kegiatan siklus pertama (Siklus ke I) . c.Menemukan kekurangan dan kelemahan proses pelaksanaan pada siklus pertama
d.Memperbaiki pelaksaan tindakan sesuai hasil evaluasi tindakan dan hasil belajar, untuk digunakan menyusun tahapan siklus berikutnya
e.Evaluasi tindakan untuk mencari keunggulan, kekurangan dan kelemahan pada kegiatan siklus ke I
|
Indikator keberhasilan | Indikator Keberhasilan: - Instrumen yang ditentukan telah dilakukan pada siklus I dan telah terlaksana. - Dalam diskusi kelompok melalui presentasi power point, siswa nampak bersemangat. - Siswa cukup antusias dalam mengerjakan tugas praktik membuat aransemen dengan berdiskusi di antara mereka. - Hampir lebih atau sama dengan 75% siswa mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 75 pada test hasil belajar - 75 % siswa termotivasi, dan berminat mengikuti pembelajaran seni musik.
Prosentasae Ketuntasan : • Tuntas 31 siswa = 79, 05 % • Tidak Tuntas 8 siswa = 20, 40 % • Score rata-rata = 73,23 |
SIKLUS II
Perencanaan | Tindakan | Pengamatan | Refleksi |
1.Identifikasi masalah atas kelemahan dan kekurangan pada siklus ke I. Dari refleksi hasil kegiatan pada siklus I, sebagai dasar untuk menyusun rencana siklus II. Kelemahan : • Penjelasan materi pelajaran terlalu cepat • Kurangnya alat bantu pelajaran seperti keyboard, gitar, dll.
2.Merencanakan dan penetapan alternative pemecahan masalah.
3.Menetapkan materi pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Seni Musik (RPP) siklus II
5.Pengembangan dan perbaikan kekurangan atau kelemahan pada siklus I
6.Menyusun kegiatan program tindakan siklus II akibat kelemahan pada siklus I.
7.Menentukan skenario pembelajaran seni musik. 8.Menyusun bahan ajar seni musik yang dirangkum dalam RPP.
9.Menyiapkan format evaluasi observasi pembelajaran
| 1.Pelaksanaan program tindakan siklus II.
2.Peningkatan, penyempurnaan model / metode pembelajaran seni musik pada siklus II. Penyempurnaan : • Penjelasan materi pelajaran lebih dipertegas, lebih terurai, lebih nyata dengan cara memberikan contoh-contoh yang lebih kongkrit dibantu dengan alat musik • Memperlambat ucapan, mempertegas kata-kata (artikulasi) dalam menyampaikan materi pembelajaran.
3.Langkah-langkah penyajian tindakan mengacu pada kajian landasan teori yang telah disampaikan pada siklus I
4.Menetapkan tindakan yang mengacu pada skenario yang telah disiapkan.
5.Melakukan evaluasi test hasil pelajaran seni musik ( postes ) | 1.Pengumpulan data tindakan siklus II.
2.Menetapkan jenis data yang akan direkam pada pelaksanaan siklus ke II.
3.Merekam semua peristiwa atau kejadian yang memperlihatkan adanya perubahan / perbaikan dalam pelaksanaan di siklus II.
2.Observasi atau pengamatan serta mencatat kegiatan harian melalui jurnal harian | 1.Evaluasi tindakan siklus II.
2.Melakukan analisis / evaluasi secara cermat apa kekurangan dan kelemahan dari pelaksanaan siklus ke II berdasar dari data yang dikumpulkan. |
Indikator keberhasilan siklus II |
1. Instrumen yang disiapkan pada siklus II telah dilaksanakan semua. 2. Aktifitas pembelajaran seni musik meningkat. 3. Peningkatan dalam minat belajar siswa, nampak dari aktivitas siswa yang begitu antusias dalam mengikuti pembelajaran seni musik terutama saat membuat aransemen lagu ciptaan sendiri yang kemudian dipraktikkan langsung oleh siswa. 4. Sebanyak 34 siswa = 86,70% sudah mampu membuat aransemen, menulis, membaca, menyanyikan notasi lagu hasil dari aransir sendiri dengan benar sesuai dengan teori yang diberikan dalam proses pembelajaran di kelas. 5 .Lebih dari 80 % pada hasil test belajar, siswa mendapat nilai di atas 75.
Prosentase ketuntasan : • Siswa tuntas sebanyak 34 orang = 86,70 % • Siswa tidak tuntas sebanyak 5 orang = 12,75 % • Score rata-rata = 85,25 |
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini penulis lakukan sebagai upaya untuk memperlihatkan hasil penerapan dari tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik pada kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu dengan pembelajaran model PAKEM siswa kelas X 6 SMA Negeri 42 Jakarta tahun pelajaran 2011 / 2012. Penelitian dibagi dalam dua siklus yaitu Siklus I tiga kali pertemuan, dilaksanakan pada minggu ke 2, Selasa, 17 Januari 2012, minggu ke 3, Selasa, 24 Januari 2012, dan minggu ke 4 Selasa, 31 Januari 2012. Siklus II dilaksanakan pada minggu ke 1, Selasa, 7 Febuari 2012, miggu ke 2 Selasa, 14 Febuari 2012, dan minggu ke 3 Selasa, 21 Febuari 2012.
A. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
b. Menentukan media, bahan dan materi pembelajaran berkait dengan pokok bahasan yang diberikan yaitu membuat aransemen lagu.
c. Membentuk enam kelompok musik untuk praktik menyanyikan lagu yang telah diaransir. Tiap kelompok terdiri dari siswa pria dan wanita.
2. Pelaksanaann Tindakan
a. Keterlaksanaan
Aktifitas tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali tatap muka. Setiap tatap muka focus penekanan materi pembelajaran adalah pada bagaimana agar masing-masing siswa mampu membuat aransemen lagu dan menyanyikan dalam kelompok musiknya dalam kelas. Aktifitas pembelajaran diberikan dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM.
b. Kendala
1) Masih banyak siswa yang tidak berpartisipasi aktif dalam kelompok musik yang dibentuknya.
2) Masih ada beberapa siswa yang masih belum paham bagaimana langkah-langkah membuat aransemen lagu.
3) Penyampaian materi pembelajaran terlalu verbalistik sehingga kurang dipahami siswa.
3. Pengamatan (Observasi)
Pada saat proses pembelajaran berlangsung penulis bersama observer yang juga rekan guru sejenis, melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi pada aktifitas kinerja siswa dan guru. Di akhir pembelajaran guru membagikan lembar angket kepada seluruh siswa tentang penerapan pembelajaran model PAKEM untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan membuat aransemen lagu.
a. Pengamatan Kinerja Siswa
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I adalah 22 = 59,4 % siswa ikut berpartisipasi aktif dan 15 = 40,5 % siswa tidak aktif dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model PAKEM dalam membuat arasemen lagu.
b. Pengamatan kinerja guru
Berdasarkan hasil pengamatan tentang kinerja guru data yang didapat adalah seperti berikut: Nilai Baik Sekali (A) pada komponen Bahan ajar, RPP dan Penguasaan materi 15,2 %. Baik (B) pada komponen apersepsi berupa peragaan senam birama 2/4, 3/4, dan 4/4, keterampilan guru menggunakan media dan metode pembelajaran serta dalam memangelola kelas, mengarahkan, kesesuaian antara soal dan materi dalam evaluasi, pemberian tugas, serta menutup pembelajaran 69,2 %. Nilai Cukup (C) pada aspek menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, dan pengamatan terhadap aktifitas siswa di kelas sebanyak 15,4 %.
c. Angket Penerapan Pembelajaran Model PAKEM
Berdasar hasil angket siswa tentang penggunaan pembelajaran model PAKEM dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik membuat aransemen lagu diperoleh 21 siswa atau 53,97 % siswa menyukai, dan siswa yang tidak menyukai sebanyak 18 siswa atau 46,26 %. Siswa yang bisa belajar dan mengikuti pembelajaran model PAKEM dengan baik sebanyak 24 atau 67,20 %. Tidak bisa mengikuti sebanyak 15 atau 38,25%. Berikutnya adalah siswa yang bisa meningkatkan hasil belajar dengan pembelajaran model PAKEM adalah sebanyak 31 orang atau 79,05 %, dan yang tidak bisa meningkatkan hasil belajar sebanyak 8 orang atau 20,40 %
4. Refleksi
Mengacu pada hasil observasi di siklus I yang masih banyak kelemahan dan perlu tindak lanjut berupa perbaikan-perbaikan untuk siklus berikutnya, maka tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Memotivasi siswa agar lebih aktif berdiskusi, berlatih membuat aransemen, dansekaligus berlatih menyanyikan lagu yang telah dibuat aransemennya.
b. Perolehan nilai hasil belajar perlu ditingkatkan lagi agar mencapai nilai KKM sekolah yaitu 75.
B. Deskripsi Siklus II
Aktifitas penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi observasi pada siklus I, maka siklus II merupakan tindakan perbaikan siklus I. Adapun tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Memotivasi siswa agar lebih aktif berdiskusi, kreatif berlatih membuat aransemen, dan sekaligus berlatih menyanyikan lagu yang telah dibuat aransemennya.
b. Memperbaiki strategi, pendekatan, dan model pembelajaran dengan mengurangi penyajian materi yang verbalistik, menambah alat bantu pelajaran yang lebih variatif seperti keyboard, gitar, pianika, tamtam, contoh lagu-lagu yang sudah dibuat komposisi aransemennya, dan memperagakannya di depan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
c. Memberikan aksentuasi dan perhatian yang khusus kepada siswa berkait dengan aspek-aspek yang dinilai dalam membuat komposisi aransemen lagu, seperti harmoni, ekspresi, dinamika, melodi pokok lagu, dan lain-lain.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II sama seperti pada pelaksanaan siklus I, hanya lebih diintensifkan lagi dengan berupaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I. Hal ini sebagai upaya penulis untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni musik agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik dalam membuat aransemen lagu.
3. Observasi
Pelaksanaan observasi pada siklus II sama seperti pada siklus I. Adapun yang diamati adalah:
a. Observasi Kinerja Siswa
Berdasar hasil pengamatan observasi kinerja siswa pada siklus II didapat 86,70 % , dan 13,30 % siswa tidak aktif dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model PAKEM membuat aransemen lagu.
b. Observasi Kinerja Guru
Pada pengamatan kinerja guru diperoleh hasil dengan nilai sebagai berikut : Nilai A (baik sekali) pada komponen apersepsi, bahan ajar, penguasaan materi, menciptaan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, penutup, pemberian tugas sebanyak 67,67 %, dan nilai B (baik) pada komponen motivasi, penggunaan metode, kesesuaian soal dengan kompetensi dasar, pengamatan terhadap aktifitas siswa, sejumlah 32,33 %.
c. Angket Penerapan Pembelajaran Model PAKEM
Hasil angket siswa terhadap penggunaan pembelajaran model PAKEM mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu diperoleh data 34 atau 86,70 % siswa menyukai. Sedangkan sebanyak 5 atau 13,30 % siswa tidak menyukai. Penggunaan pembelajaran model PAKEM dalam mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu ternyata berpengaruh terhadap peningkatan belajar siswa yang lebih baik, diperoleh data 35 atau 89,25 % siswa. Siswa yang tidak terpengaruh sebanyak 4 atau 10,75 %.
4. Refleksi
Dari data hasil tes belajar, observasi, angket yang diberikan menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran model PAKEM pada kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu pada pra siklus memperoleh nilai rata-rata 51,97. Pada siklus I memperoleh nilai 73,23 dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 85,25.
Tabel Hasil Belajar Siswa pra siklus, siklus I dan siklus II
NO | KETERANGAN |
| SIKLUS |
|
|
| Pra Siklus | Siklus I | Siklus II |
1 | Nilai tertinggi | 80 | 90 | 95 |
2 | Nilai terendah | 50 | 70 | 70 |
3 | Nilai rata-rata | 51,97 | 73,23 | 85,25 |
C. Pembahasan Antar Siklus
Berdasar penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan, peningkatan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu dengan pendekatan pembelajaran model PAKEM, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan Siklus II bisa dilihat dari tabel berikut :
Tabel hasil belajar siswa
Nilai | Pra Siklus | % | Siklus I | % | Siklus II | % |
35 – 50 | 5 | 12,75 | 0 | 0 | 0 | 0 |
51 – 65 | 13 | 33,15 | 0 | 0 | 0 | 0 |
66 – 80 | 21 | 51,55 | 21 | 53,55 | 17 | 43,35 |
81-100 | 0 | 2,55 | 18 | 45,90 | 22 | 56,10 |
jumlah | 39 | 100 | 39 | 100 | 39 | 100 |
Hal ini penulis lakukan oleh karena penelitian lebih terfokus pada ingin mengungkapkan sampai sejauh mana peningkatan minat belajar siswa setelah menggunakan pendekatan pembelajaran menggunakan model PAKEM. Dari hasil olah data kuisioner penelitian yang diberikan pada siswa di setiap siklus terungkap, umumnya minat belajar siswa kelas X 6 pada pelajaran seni musik berbanding lurus dengan hasil belajar. Peneliti mendapatkan data hasil belajar melalui pretes dan postes siklus I dan siklus II. Pada awal dan akhir setiap siklus diadakan pretes. Postes diilaksanakan setelah proses pembelajaran berlangsung, atau setelah diberi tindakan. Jenis soal, jumlah soal , dan lamanya waktu pengerjaan soal pretes dan postes adalah sama. Dengan demikian dari hasil pretes dan postes tersebut, baik di siklus I maupun siklus II dapat terlihat seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni musik.
Berikut adalah data-data hasil penelitian, aktivitas siswa saat pembelajaran, serta temuan-temuan saat pelaksanaan tindakan kelas berlangsung serta pembahasannya, tergambarkan pada masing-masing siklus berikut ini :
A. Siklus I
1. Minat Belajar
Seni Musik pada Kompetensi Dasar : Mengembangkan Gagasan Kreatif Membuat Aransemen Lagu pada pertemuan pertama di siklus I yaitu pada hari selasa tanggal 17 Januari 2012, dilakukan pembelajaran yang diawali dengan ”apersepsi” pemberian motivasi . Adapun motivasi yang diberikan pada awal pembelajaran pada pertemuan pertama berkait erat dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar yang disampaikan
a. Siswa diharapkan mampu menjelaskan bentuk-bentuk ciptaan musik.
b. Siswa diharapkan mampu menjelaskan jenis-jenis karya musik berdasarkan bentuknya.
c. Siswa diharapkan mampu menjelaskan materi, prosedur dan langkah-langkah membuat aransemen lagu.
d. Siswa diharapkan mampu membuat aransemen lagu.
Tahap berikutnya, guru menyampaikan materi pembelajaran yang diawali dengan ”apersepsi” menjelaskan tentang pengertian seni musik, manfaat dan kegunaan memiliki keterampilan bermain musik. Sebagai motivasi agar siswa tertarik dengan materi pelajaran, diperagakan juga bagaimana menggunakan salah satu instrumen musik (keyboard), serta siswa bersama-sama menyanyikan senam birama 2/4, 3/4, 4/4. Hal ini dikondisikan sedemikian rupa agar proses pembelajaran ada dalam suasana yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pada langkah inti, guru menjelaskan bentuk-bentuk ciptaan musik berikut contohnya, jenis-jenis karya musik berikut contohnya, menjelaskan materi dan prosedur serta langkah-langkah membuat aransemen lagu berikut contoh dan peragaannya. Pada langkah akhir, guru menyimpulkan materi pelajaran, memberikan pertanyaan-pertanyaan, memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan bertanya terkait dengan materi pelajaran yang diberikan. Di sini penulis bersama rekan guru observer melihat bagaimana situasi dan kondisi siswa, aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau menyanggah. Pada pertemuan pertama ini belum nampak ada perubahan aktivitas yang berarti dari, akan tetapi siswa cenderung fokus pada materi yang disampaikan . Dari data lembar observasi diperoleh :
a. Siswa bertanya 2 orang siswa (5,40 %)
b. Siswa menjawab pertanyaan 4 orang siswa (10,80 %)
c. Siswa mengemukakan pendapat 3 orang siswa (8,10 %).
d. Siswa menyanggah sebanyak 3 orang siswa (8,10 %).
e. Prosentase aktivitas kelas secara keseluruhan (35,10 %).
Selanjutnya berkait dengan sampai sejauh mana minat siswa terhadap mata pelajaran seni musik, pada proses pembelajaran berlangsung selama kurang lebih 20 menit , peneliti dibantu oleh observer mengedarkan lembar kuisioner yang kemudian diisi oleh siswa sebanyak 37 orang. Kuisioner tersebut sengaja dirancang berurutan, agar siswa merespon , sehingga muncul jawaban dengan mencheklis (V) pada kolom “S”, atau “SS”, atau “ TS dan STS”. Peneliti memfokuskan hasil kuisioner terutama pada minat siswa dengan alasan :
- Ketertarikannya pada mata pelajaran seni musik , karena belajar seni musik materinya menanamkan sikap apresiatif, menghargai hasil karya orang lain.
- Ketertarikannya pada mata pelajaran seni musik, karena seni musik bersifat aktif, kreatif, dan menyenangkan.
- Ketertarikannya pada mata pelajaran seni musik, karena setiap siswa membutuhkan sarana berekspresi, dan lebih lagi seni musik adalah sebagai sarana pengembangan minat dan bakat.
Pada siklus I , kuisioner tersebut mempertlihatkan ;
- 20 siswa atau 54,60 % siswa tertarik pada mata pelajaran seni musik, karena belajar seni musik materinya menanamkan sikap dan penghargaan terhadap hasil karya orang lain.
- 25 siswa atau 67,50 % siswa tertarik pada mata pelajaran seni musik, karena seni musik kegiatannya menyenangkan.
- 23 siswa atau 62,10 % siswa tertarik pada mata pelajaran seni musik, karena setiap siswa membutuhkan sarana pengembangan minat dan bakat.
Dugaan atau asumsi peneliti alasan ketertarikan siswa pada mata pelajaran seni musik tersebut dari data seberapa banyak siswa yang menjawab kuisioner nomor 8, 9 dan 12 data tersebut dapat terlihat pada lampiran B. Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Januari 2012, pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RPP , dengan materi ajar : Membuat aransemen lagu non tradisional. Diawal pembelajaran guru memberikan motivasi pada siswa dengan memperagakan senam birama, memperagakan contoh gerak tangan birama 2/4, 3/4, 4/4. Proses penyampaian materi pembelajaran berlangsung sesuai dengan RPP. Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran saat proses berlangsung, observer mengamati dan dihasilkan data sebagai berikut :
a. Siswa yang bertanya sebanyak 2 orang ( 5,40 % )
b. Siswa yang menjawab pertanyaan 4 orang ( 10,80 %)
c. Siswa menyanggah sebanyak 3 orang ( 8,10 %)
d. Mengemukakan pendapat sebanyak 4 orang ( 10,80 % )
Persentase aktifitas kelas = 35,10 %
2. Hasil belajar
Dengan asumsi peneliti bahwa minat yang tinggi pada mata pelajaran akan berbanding lurus, atau mempunyai korelasi terhadap hasil belajar, maka peneliti memberikan tes baik pretes maupun postes pada siklus I dan siklus II. Pada hari selasa tanggal 17 Januari 2012 sebelum tindakan dilaksanakan dengan waktu 2 X 45 menit, diadakan pretes dengan jumlah soal PG = 10 adapun bobot soal : PG setiap soal skor = 1 jumlah betul semua atau skor tertinggi adalah = 10. Didapat hasil pretes antara lain sebagai berikut skor nilai rata-rata kelas 51.97 dan prosentase ketuntasan belajar sebesar 53,97 % yaitu hanya 21 siswa dari 39 yang nilai pretesnya mencapai sama atau lebih dari 75, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar seni musik dengan materi membuat aransemen lagu non tradisional, dilihat dari kemampuan awal sebelum proses pembelajaran masih rendah, kondisi tersebut dianggap wajar karena materi tersebut belum disampaikan. Sementara pengetahuan siswa yang didapat berkaitan dengan materi tersebut di kelas X 6 tidak terdapat materi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
Prosentase Ketuntasan
• Tuntas 21 siswa = 53, 97 % • Tidak tuntas 18 siswa = 46, 26 % • Score rata-rata = 51, 97
|
Dari pretes di siklus I yang diperoleh hasil 53,97 % mencapai ketuntasan ( KKM ) hal ini merupakan bahan pertimbangan dalam melakukan upaya peningkatan hasil belajar menggunakan pembelajaran model PAKEM. Setelah proses pembelajaran berlangsung di siklus I dalam tiga kali pertemuan selanjutnya diadakan postes dengan soal yang sama dengan soal yang diberikan pada pretes pertemuan pertama. Postes dilakukan pada hari selasa, 31 Januari 2012 selama 30 menit, hasil yang didapat antara lain:
- 31 siswa dari 39 yang nilai pretesnya mencapai sama atau lebih dari 75
- skor nilai rata – rata kelas : 73,23
- prosentase yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 8 orang dari 39 siswa atau 20,40 % siswa yang belum mencapai KKM. ( perolehan nilai postes I dapat dilihat pada lampiran B.4 )
Prosentasae Ketuntasan : • Tuntas 31 siswa = 79, 05 % • Tidak Tuntas 8 siswa = 20, 40 % • Score rata-rata = 73,23
|
3. Refleksi
Berdasarkan data hasil yang diperoleh setelah melakukan tindakan disiklus I dengan tiga kali pertemuan kemudaian disertai pengamatan atau observasi dari guru lain sebagai observer, menyatakan bahwa pembelajaran seni musik yang disampaikan menggunakan pembelajaran model PAKEM, memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan target yang diharapkan. Adapun hasil yang didapat memperlihatkan peningkatan aktivitas terutama pada siswa yang bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, meskipun siswa yang aktif pada pertemuan pertama belum banyak sebesar 24, 50 % tetapi pada pertemuan kedua aktivitas kelas secara keseluruhan mengalami peningkatan yaitu menjadi 45,90 %. Sementara hasil kuisioner berkaitan dengan sejauh mana pandangan siswa terhadap mata pelajaran seni musik, di siklus I memperlihatkan bahwa 66,50 % siswa atau sebanyak 25 siswa dari jumlah 39 memperlihatkan ketertarikan atau minat terhadap seni musik, dengan alasan bahwa pelajaran seni rupa merupakan pelajaran yang menyenangkan. Alasan ini lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang tertarik terhadap seni musik karena setiap siswa membutuhkan sarana pengembangan minat dan bakat. Harapan peneliti ketertarikan tersebut mendapatkan peningkatan juga pada ketertarikan siswa pada seni musik dengan alasan karena belajar seni musik materinya menanamkan sikap dan penghargaan terhadap hasil karya orang lain.
Data berikutnya yaitu hasil belajar yang diperoleh dari pretes ke postes memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan, namun peneliti merasa belum puas melihat data tersebut dianggap wajar, karena peningkatan tersebut diperoleh setelah proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut nampak pada tabel berikut :
DATA NILAI HASIL PRETES I SIKLUS I
Pretes Siklus : I
Hari / Tgl : Selasa , 17 Januari 2012
Nomor | Nama | KKM | Nilai | Ket |
Urut | Induk |
1 | 15966 | Afifa Maitsa Prasetyo | 75 | 60 | TL |
2 | 15967 | Agung Wahana Shaputra | 75 | 75 |
|
3 | 15968 | Ahmad Syauqy | 75 | 50 | TL |
4 | 15969 | Albert Hendrico | 75 | 80 |
|
5 | 15970 | Amarra Rizky Gabriella | 75 | 50 | TL |
6 | 15971 | Anisa Sabila R | 75 | 75 |
|
7 | 15973 | Aulia Dewantoro | 75 | 70 | TL |
8 | 15974 | Bangkit Arohman | 75 | 77 |
|
9 | 15975 | Delima Cintia Putri | 75 | 75 |
|
10 | 15976 | Diva Smaradhana HW | 75 | 55 | TL |
11 | 15977 | Diyah Sulistyani | 75 | 68 | TL |
12 | 15573 | Egar Ramadhana | 75 | 72 | TL |
13 | 15978 | Elsa Cecilia | 75 | 73 | TL |
14 | 15979 | Eriz Novalia | 75 | 75 |
|
15 | 15980 | Fadh Ashri Bayuarasy | 75 | 77 |
|
16 | 15981 | Fajriansyah Herawan Pangestu | 75 | 65 | TL |
17 | 15982 | Fandi Muhammad Nur | 75 | 75 |
|
18 | 15983 | Farah Diba | 75 | 50 | TL |
19 | 15984 | Fredo Christopher | 75 | 75 |
|
20 | 15985 | Gita Rosiana | 75 | 68 | TL |
21 | 15986 | Imelia Kintani | 75 | 65 | TL |
22 | 15987 | Mochammad Randy | 75 | 70 | TL |
23 | 16104 | Mochammad Cakra | 75 | 75 |
|
24 | 15988 | Mohammada Fadly | 75 | 65 | TL |
25 | 15988 | Muhammada Abie Pratama | 75 | 50 | TL |
26 | 15990 | Muhammad Gatra Panji | 75 | 65 | TL |
27 | 15991 | Muhammad Hilal Jamil | 75 | 75 |
|
28 | 15992 | Muhammad Imam Naufaldi | 75 | 75 |
|
29 | 15993 | Neriando Sangap | 75 | 70 | TL |
30 | 15994 | Oktavyan Wibisono | 75 | 75 |
|
31 | 15995 | Rahardi Prakoso | 75 | 55 | TL |
32 | 15996 | Rifa Fadilah | 75 | 80 |
|
33 | 15997 | Rizkya Putri Nabila | 75 | 75 |
|
34 | 16107 | Sabrina Farahiyah F | 75 | 75 |
|
35 | 15998 | Shiela Ayudia | 75 | 80 |
|
36 | 15999 | Talitha Raissa Denura | 75 | 75 |
|
37 | 16000 | Tiara Ayu Suci Ramadhan | 75 | 75 |
|
38 | 16001 | Trina Acacia | 75 | 75 |
|
39 | 16002 | Widia Yuliawati | 75 | 75 |
|
Prosentase Ketuntasan :
• Tuntas 21 siswa = 53, 97 %
• Tidak tuntas 18 siswa = 46, 26 %
• Score rata-rata = 51, 97
DATA NILAI HASIL POSTES I SIKLUS I
Postes Siklus : I
Hari / Tgl : Selasa , 31 Januari 2012
Nomor | Nama | KKM | Nilai | Ket |
Urut | Induk |
1 | 15966 | Afifa Maitsa Prasetyo | 75 | 85 |
|
2 | 15967 | Agung Wahana Shaputra | 75 | 75 |
|
3 | 15968 | Ahmad Syauqy | 75 | 70 | TL |
4 | 15969 | Albert Hendrico | 75 | 90 |
|
5 | 15970 | Amarra Rizky Gabriella | 75 | 80 | TL |
6 | 15971 | Anisa Sabila R | 75 | 80 |
|
7 | 15973 | Aulia Dewantoro | 75 | 75 |
|
8 | 15974 | Bangkit Arohman | 75 | 80 |
|
9 | 15975 | Delima Cintia Putri | 75 | 75 |
|
10 | 15976 | Diva Smaradhana HW | 75 | 70 | TL |
11 | 15977 | Diyah Sulistyani | 75 | 75 |
|
12 | 15573 | Egar Ramadhana | 75 | 70 | TL |
13 | 15978 | Elsa Cecilia | 75 | 80 |
|
14 | 15979 | Eriz Novalia | 75 | 75 |
|
15 | 15980 | Fadh Ashri Bayuarasy | 75 | 80 |
|
16 | 15981 | Fajriansyah Herawan Pangestu | 75 | 80 |
|
17 | 15982 | Fandi Muhammad Nur | 75 | 75 |
|
18 | 15983 | Farah Diba | 75 | 70 | TL |
19 | 15984 | Fredo Christopher | 75 | 85 |
|
20 | 15985 | Gita Rosiana | 75 | 70 | TL |
21 | 15986 | Imelia Kintani | 75 | 70 | TL |
22 | 15987 | Mochammad Randy | 75 | 75 |
|
23 | 16104 | Mochammad Cakra | 75 | 80 |
|
24 | 15988 | Mohammada Fadly | 75 | 75 |
|
25 | 15988 | Muhammada Abie Pratama | 75 | 70 | TL |
26 | 15990 | Muhammad Gatra Panji | 75 | 80 |
|
27 | 15991 | Muhammad Hilal Jamil | 75 | 75 |
|
28 | 15992 | Muhammad Imam Naufaldi | 75 | 85 |
|
29 | 15993 | Neriando Sangap | 75 | 70 | TL |
30 | 15994 | Oktavyan Wibisono | 75 | 80 |
|
31 | 15995 | Rahardi Prakoso | 75 | 75 |
|
32 | 15996 | Rifa Fadilah | 75 | 80 |
|
33 | 15997 | Rizkya Putri Nabila | 75 | 75 |
|
34 | 16107 | Sabrina Farahiyah F | 75 | 80 |
|
35 | 15998 | Shiela Ayudia | 75 | 80 |
|
36 | 15999 | Talitha Raissa Denura | 75 | 75 |
|
37 | 16000 | Tiara Ayu Suci Ramadhan | 75 | 80 |
|
38 | 16001 | Trina Acacia | 75 | 75 |
|
39 | 16002 | Widia Yuliawati | 75 | 80 |
|
Prosentasae Ketuntasan :
• Tuntas 31 siswa = 79, 05 %
• Tidak Tuntas 8 siswa = 20, 40 %
• Score rata-rata = 73,23
Prosentase Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I
Pretes | Postes | Perbedaan |
51, 97 % |
73, 23 %
|
21,26 % |
Prosentase Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I
Pretes | Postes | Perbedaan |
53, 97 % |
79, 05 %
|
25,18 % |
Dengan demikian peneliti beranggapan bahwa pada siklus berikutnya ada beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain :
a. Penyampaian materi dibuat lebih terinci, sitematis lebih jelas dan terarah, dengan menampilkan banyak contoh-contoh peragaan, alat bantu pelajaran keyboard, pianika, gitar. Dll.
b. Pendekatan pembelajaran model PAKEM harus lebih kolaboratif, dengan mengimplementasikan secara kolaboratif metode ceramah, demonstrasi, praktik, diskusi dan sebagainya, sehingga proses pembelajaran lebih bervariatif, kesempatan siswa untuk aktif, kreatif lebih meningkat secara kelseluruhan.
c. Tes hasil belajar akan diberikan waktu khusus dengan durasi waktu menjadi 60 menit.
A. Siklus II
1. Minat belajar
Minat seni musik melalui pembelajaran PAKEM : Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu. Pada tahap refleksi di siklus I, peneliti bersama dengan kolaborator berasumsi bahwa tindakan pada siklus ke II harus lebih ditingkatkan, dengan alasan bahwa ternyata terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian motivasi diawal pembelajaran dan proses pembelajaran menggunakan PAKEM pada pelajaran seni musik, yaitu dapat memotivasi meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran tersebut. Mengawali tindakan di siklus II , pada pertemuan pertama hari selasa 7 Febuari 2012 mengacu pada skenario pembelajaran ( RPP ) yang telah disiapkan. Dengan pokok bahasan membuat aransemen lagu non tradisional. Membangun motivasi yang dibangun pada pertemuan pertama siklus II ini adalah dengan pemberian penguatan atas jawaban, pertanyaan, pendapat siswa dalam bentuk pemberian point nilai untuk tabungan siswa dalam buku nilai. Hasilnya adalah cukup memuaskan, dan motivasi ini amat efektif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa, karena nilai yang tinggi merupakan hal yang diharapkan setiap siswa. Hasil akhir memperlihatkan, dengan pembelajaran model PAKEM dapat meningkatkan minat belajar yang sekaligus juga meningkatkan nilai belajar siswa terhadap pelajaran “Seni Musik”. Berikut merupakan aktivitas siswa saat pembelajaran pada pertemuan ke I di siklus II :
No | Aktifitas Siswa | Jumlah | Prosentase |
1. 2. 3. 4. 5 | Bertanya Menjawab Pertanyaan Mengemukakan Pendapat Menyangga Tidak aktif | 8 8 6 1 16 | 20,40 % 20,40 % 15,30 % 2,55 % 30,80 % |
| Aktifitas Kelas | 39 – 16 = 23 % | 100 – 30,80 = 69,20 % |
Pada pertemuan ke 3 hari selasa 21 Febuari 2012 dengan materi ajar : Membuat aransemen lagu non tradisional dengan membangun motivasi yang sengaja dibangun dalam pembelajaran adalah upaya mengungkapkan aktivitas belajar yang diamati oleh observer juga nampak ada peningkatan dan antusias belajar terlihat meningkat terutama dalam mengungkapkan pendapat. Aktivitas siswa dapat dimunculkan dengan hasil data sebagai berikut :
No | Aktifitas Siswa | Jumlah | Prosentase |
1. 2. 3. 4. 5. | Bertanya Menjawab Pertanyaan Mengemukakan Pendapat Menyangga Tidak aktif | 10 10 8 4 7 | 27,00 % 27,00 % 21,60 % 9,80 % 17,85 % |
| Aktivitas Kelas | 39 – 7 = 32 % | 100 – 17,85 = 82,15 % |
Pada perpada pertemuan ke dua sekaligus pertemuan terakhir, perhatian peneliti kembali fokus kepada sejauh mana minat siswa terhadap mata pelajaran seni musik, sehingga data yang didapatkan tertutama dari kuisioner. Setelah tindakan pertemuan kedua dilaksanakan, peneliti memberikan kuisioner yang sama pada siklus I dan hasilnya terjadi perubahan dari siklus I antara lain : 39 siswa menjawab bahwa mata pelajaran seni musik sangat penting, 37 siswa atau 86,40 % siswa diantaranya mengemukakan alasan berkaitan dengan manfaat dari segi sarana pengembangan minat dan bakat siswa, sementara masih nampak 35 siswa atau 96,50 % siswa juga menjawab pertanyaan bahwa seni musik menarik karena kajian materinya menanamkan sikap dan penghargaan terhadap hasil karya seni orang lain.
2. Hasil Belajar
Sesuai dengan rumusan masalah, Meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni musik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran model PAKEM, model penelitian untuk menghasilkan data tersebut, adalah tes hasil belajar yang diberikan melalui prosedur pretes dan postes di siklus II. Pertemuan pertama sebelum tindakan yaitu hari Selasa, 7 Febuari 2012 diadakan pretes, dengan soal pilihan ganda ( soal di lampiran ). Pada pretes II skor nilai rata-rata sebesar 61,33 %, sedangkan prosentase ketuntasan belajar mencapai 62,10 % yaitu 23 siswa dari 37 mencapai KKM. Sementara itu setelah tindakan dilakukan diadakan postes II, adapun hasil yang dicapai 33 siswa dari 37 mencapai sama dengan atau lebih 75 ( KKM ) atau 89,10 % dengan nilai rata – rata 77,50 % kenaikan dari pretes ke postes sebesar 16,25 % Pretes II di siklus II terdapat kenaikan prosentase ketuntasan yaitu 17,95 %, begitu pula skor rata – rata kelas dari 70,25 menjadi 77,25 % data bisa dilihat pada lampiran B.4 dan B.5.
3. Refleksi
Dari empat kali pertemuan yang terbagi dari dua siklus, diawali perencanaan, tindakan observasi dan seterusnya, peneliti melihat beberapa hasil dari upaya tindakan yang memperlihatkan adanya peningkatan, antara lain sebagai berikut :
Porosentase Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No | Aktivitas Siswa | Siklus I | Siklus II |
|
|
|
P 1 | P 2 | P 3 | P 1 | P 2 | P 3 |
1. 2. 3.
4. . | Bertanya Menjawab Pertanyaan Mengemukakan pendapat. Menyanggah | 5,40 % 10,20 % 13,50%
0
| 13,57% 16,20% 15,62%
0
| 16,20% 16,20% 21,60%
0
| 21,60% 27,00% 21,60%
0 | 25,00 % 32,40 % 24,30 %
0
| 28,90 % 35,10 % 24,30 %
0 |
|
| Aktivitas Kelas | 29,10 % | 45,39% | 54,00 | 69,20% | 81,70 % | 91,00% |
|
Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sangat memungkinkan apabila proses pembelajaran disempurnakan baik dari segi metode, pendekatan ataupun alat bantu pembelajaran yang digunakan bervariatif sesuai dengan karakter pembelajaran model PAKEM. Berkait dengan minat belajar seni musik yang merupakan bagian yang paling diharapkan dalam hasil penelitian ini, memperlihatkan perubahan yang cukup berarti terutama berkait dengan ketertarikan siswa terhadap seni musik dengan alasan pelajaran seni musik sangat penting, 33 siswa atau 89,10 % siswa diantaranya mengemukakan alasan berkaitan dengan manfaat dari segi sarana pengembangan minat dan bakat siswa. Sedangkan siswa tertarik terhadap seni musik dengan alasan seni musik merupakan pelajaran yang menyenangkan, dari 25 siswa 66,50 % menjadi 33 siswa 89,10 %. Sementara itu 30 siswa tertarik mata pelajaran seni rupa kajian materinya menanamkan sikap dan penghargaan terhadap hasil karya orang lain dari 22 siswa = 59,40 % menjadi 35 siswa = 94,50 %. Perubahan hasil kuisioner di siklus II dari siklus I berkaitan dengan minat siswa terhadap mata pelajaran seni musik, memperlihatkan bahwa proses pembelajaran yang diawali dengan pemberian motivasi sangat diperlukan, bahkan selanjutnya peneliti berasumsi bahwa pembelajaran menggunakan model PAKEM akan menjadi motivasi yang cukup berarti bagi siswa dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni musik. Hasil belajar yang diperoleh melalui proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan postes II, memperlihatkan peningkatan, seperti nampak pada tabel berikut :
DATA NILAI HASIL PRETES SIKLUS II
Pretes Siklus : II
Hari / Tgl : Selasa , 07 Febuary 2012
Nomor | Nama | KKM | Nilai | Ket |
Urut | Induk |
1 | 15966 | Afifa Maitsa Prasetyo | 75 | 75 |
|
2 | 15967 | Agung Wahana Shaputra | 75 | 75 |
|
3 | 15968 | Ahmad Syauqy | 75 | 75 |
|
4 | 15969 | Albert Hendrico | 75 | 90 |
|
5 | 15970 | Amarra Rizky Gabriella | 75 | 75 |
|
6 | 15971 | Anisa Sabila R | 75 | 75 |
|
7 | 15973 | Aulia Dewantoro | 75 | 75 |
|
8 | 15974 | Bangkit Arohman | 75 | 80 |
|
9 | 15975 | Delima Cintia Putri | 75 | 75 |
|
10 | 15976 | Diva Smaradhana HW | 75 | 70 | TL |
11 | 15977 | Diyah Sulistyani | 75 | 70 | TL |
12 | 15573 | Egar Ramadhana | 75 | 75 |
|
13 | 15978 | Elsa Cecilia | 75 | 75 |
|
14 | 15979 | Eriz Novalia | 75 | 75 |
|
15 | 15980 | Fadh Ashri Bayuarasy | 75 | 75 |
|
16 | 15981 | Fajriansyah Herawan P | 75 | 80 |
|
17 | 15982 | Fandi Muhammad Nur | 75 | 75 |
|
18 | 15983 | Farah Diba | 75 | 70 | TL |
19 | 15984 | Fredo Christopher | 75 | 70 | TL |
20 | 15985 | Gita Rosiana | 75 | 70 | TL |
21 | 15986 | Imelia Kintani | 75 | 70 | TL |
22 | 15987 | Mochammad Randy | 75 | 75 |
|
23 | 16104 | Mochammad Cakra | 75 | 75 |
|
24 | 15988 | Mohammada Fadly | 75 | 75 |
|
25 | 15988 | Muhammada Abie Pratama | 75 | 70 | TL |
26 | 15990 | Muhammad Gatra Panji | 75 | 80 |
|
27 | 15991 | Muhammad Hilal Jamil | 75 | 75 |
|
28 | 15992 | Muhammad Imam Naufaldi | 75 | 75 |
|
29 | 15993 | Neriando Sangap | 75 | 75 |
|
30 | 15994 | Oktavyan Wibisono | 75 | 75 |
|
31 | 15995 | Rahardi Prakoso | 75 | 75 |
|
32 | 15996 | Rifa Fadilah | 75 | 80 |
|
33 | 15997 | Rizkya Putri Nabila | 75 | 75 |
|
34 | 16107 | Sabrina Farahiyah F | 75 | 75 |
|
35 | 15998 | Shiela Ayudia | 75 | 70 | TL |
36 | 15999 | Talitha Raissa Denura | 75 | 75 |
|
37 | 16000 | Tiara Ayu Suci Ramadhan | 75 | 75 |
|
38 | 16001 | Trina Acacia | 75 | 75 |
|
39 | 16002 | Widia Yuliawati | 75 | 80 |
|
Prosentase Ketuntasan :
• Siswa tuntas sebanyak 31 orang = 78,55 %
• Siswa tidak tuntas sebanyak 8 orang = 20,40 %
• Score rata-rata = 74,10
DATA NILAI HASIL POSTES SIKLUS II
Postes Siklus : II
Hari / Tgl : Selasa , 21 Febuary 2012
No:
| No.Induk | N a m a | KKM | Nilai | Ket. |
1 | 15966 | Afifa Maitsa Prasetyo | 75 | 80 |
|
2 | 15967 | Agung Wahana Shaputra | 75 | 80 |
|
3 | 15968 | Ahmad Syauqy | 75 | 80 |
|
4 | 15969 | Albert Hendrico | 75 | 95 |
|
5 | 15970 | Amarra Rizky Gabriella | 75 | 75 |
|
6 | 15971 | Anisa Sabila | 75 | 80 |
|
7 | 15973 | Aulia Dewantoro | 75 | 80 |
|
8 | 15974 | Bangkit Arohman | 75 | 70 | TL |
9 | 15975 | Delima Cintia Putri | 75 | 80 |
|
10 | 15976 | Diva Smaradhana Haryo W | 75 | 75 |
|
11 | 15977 | Diyah Sulistyani | 75 | 85 |
|
12 | 15573 | Egar Ramadhana | 75 | 75 |
|
13 | 15978 | Elsa Cecilia | 75 | 80 |
|
14 | 15979 | Eriz Novalia | 75 | 80 |
|
15 | 15980 | Fahd Ashri Bayuarasy | 75 | 70 | TL |
16 | 15981 | Fajriansyah Herawan Pangestu | 75 | 80 |
|
17 | 15982 | Fandi Muhamad Nur Hi | 75 | 85 |
|
18 | 15983 | Farah Diba | 75 | 80 |
|
19 | 15984 | Fredo Kristopher | 75 | 75 |
|
20 | 15985 | Gita Rosiana | 75 | 90 |
|
21 | 15986 | Imelia Kintani | 75 | 85 |
|
22 | 15987 | Mochammad Randy S | 75 | 80 |
|
23 | 16104 | Mohammad Cakra J.A | 75 | 70 | TL |
24 | 15989 | Muhammad Abie Pratama | 75 | 80 |
|
25 | 15989 | Muhammad Abie Pratama | 75 | 85 |
|
26 | 15990 | Muhammad Gatra Panji W | 75 | 80 |
|
27 | 15991 | Muhammad Hilal Jamil | 75 | 85 |
|
28 | 15992 | Muhammad Imam Naufaldi | 75 | 80 |
|
29 | 15993 | Neriando Sangap | 75 | 70 | TL |
30 | 15994 | Oktavyan Wibisono | 75 | 75 |
|
31 | 15995 | Rahardi Prakoso | 75 | 80 |
|
32 | 15996 | Rifa Fadhilah | 75 | 80 |
|
33 | 16107 | Sabrina Farahiyah F | 75 | 80 |
|
34 | 15997 | Rizkya Putri Nabila | 75 | 75 |
|
35 | 15998 | Shiela Ayudia | 75 | 75 |
|
36 | 15999 | Talitha Raissa Denura | 75 | 70 | TL |
37 | 16000 | Tiara Ayu Suci Ramadhan | 75 | 85 |
|
38 | 16001 | Trina Acacia | 75 | 80 |
|
39 | 16002 | Widia Yuliawati | 75 | 95 |
|
Prosentase ketuntasan :
• Siswa tuntas sebanyak 34 orang = 86,70 %
• Siswa tidak tuntas sebanyak 5 orang = 12,75 %
• Score rata-rata = 85,25
Prosentase Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus II
Pretes | Postes | Perbedaan |
74,10 % |
85,25 %
|
11,15 % |
Siklus | Pretes | Postes | Perbedaan |
I | 53,97 % | 86, 70 % | 25,08 % |
II | 78, 55 % | 87,50 % | 9,45 % |
Skor nilai rata-rata kelas dapat dilihat
Siklus | Skor nilai rata – rata pretes | Skor nilai rata – rata postes |
Perbedaan
|
I | 51, 97 | 73,23 | 21,16 |
II | 74,10 | 85,25. | 16,17 |
Dari tabel di atas ditemukan nilai rata-rata kelas yang mencapai KKM mata pelajaran seni rupa pada postes yaitu 75 . Kenaikan hasil belajar yang diperoleh, menguatkan dugaan bahwa minat belajar berbanding lurus dengan hasil belajar. Begitu juga kegairahan siswa yang diperlihatkan dengan aktivitas belajar seperti bertanya, menjawab pertanyaan, serta mengemukakan pendapat, bisa menjadi tolak ukur sejauh mana minat siswa terhadap mata pelajaran seni musik. Deskripsi data hasil penelitian yang telah diuraikan, diharapkan juga akan memotivasi guru untuk melaksanakan tindakan kelas, ketika ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran. Kegairah guru dalam menggali berbagai model, metode, media serta upaya dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran adalah kegairahan bersama mulai dari kepala sekolah, guru mata pelajaran, juga siswa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
- Simpulan
Berbasis dari analisa hasil penelitian yang mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan, disertai dengan temuan-temuan dalam proses tindakan dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab IV tentang proses pembelajaran untuk meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran seni musik, dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan Gagasan Kreatif Membuat Aransemen Lagu dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran seni musik. Perkembangan peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner yang berkait dengan ketertarikan siswa pada mata pelajaran seni musik karena seni musik kajian materinya menanamkan sikap dan penghargaan terhadap hasil karya orang lain dari 22 siswa = 56,10 % menjadi 37 siswa = 94,35 %, prosentase tersebut dihitung dari jumlah keseluruhan siswa yang merespon pernyataan kuisioner dari jumlah keseluruhan sebanyak 39 siswa.
2. Proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu dengan pembelajaran model PAKEM mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar yang meningkat 31,25 % yaitu dari 56,25% menjadi 87,5 %
- Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran menggunakan pembelajaran model PAKEM bisa diterapkan pada upaya menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran lain dalam setiap pembelajaran meskipun dalam waktu yang relatif singkat.
2. Pemilihan bahan ajar yang akan disampaikan menggunakan pembelajaran model PAKEM perlu dilakukan oleh guru, dalam rangka pertimbangan efektifitas dalam pembelajaran.
3. Kepiawaian untuk memotivasi siswa dalam setiap pembelajaran hendaknya menjadi kompetensi yang harus dimiliki guru sebelum, atau selama proses pembelajaran guna menumbuhkan minat belajar siswa.
4. Variasi model pembelajaran, metode, serta penggunaan media hendaknya menjadi salah satu motivasi bagi siswa, sehingga aktivitas belajar lebih meningkat.
5. Penelitian tindakan kelas hendaknya menjadi bagian yang rutin dilaksanakan oleh setiap guru secara berkala, ketika ditemukan masalah-masalah dalam proses pembelajaran di kelas.
6. Kebiasaan untuk mengungkapkan masalah-masalah pembelajaran dalam bentuk laporan tertulis, serta upaya tindakan sebagai bagian dari penyelesaian masalah pembelajaran secara sederhana, singkat dan tepat perlu dibiasakan, sebagai acuan serta bahan perbandingan guna menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Supardi Suhardjono, 2011. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Supardi Suhardjono, 2011. Publikasi Ilmiah Non Penelitian, Dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Dr. Sulipan, M. Pd, 2010. Teknik Mudah Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Penerbit Eksismedia.
Moh.Ujer Usman, 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Jamaludin, M. Ed, 2003. Pembelajaran Yang Efektif (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Siswa). Jakarta: CV. Mekar Jaya.
MGMP IPA Jakarta Timur, 2010. Jurnal Pendidikan Edisi I Volume 3 – R 2010. Jakarta: MGMP IPA.
UHAMKA 2009. Peningkatan Profesi Guru Melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan ( PAKEM ). Jakarta: Rayon 37 UHAMKA.
Mendiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas
Drs. Wasty Soemanto, M.Pd, 2006. Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan). Jakarta: Rineka Cipta.
Ario Kartono, dkk 2007. Kreasi Seni Budaya Untuk SMA, Jakarta: Ganeca.
Abubakar Baraja 2008. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Studio Press
Dr. Abdul Hadis, M. Pd. 2008, Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Slameto 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.