Jumat, 11 April 2014

Doa siswa kelas 12 yang akan mengikuti UN 2014


Forum Guru Seni Budaya - Jumat, 11 April 2014 - 09:14 WIB

Doa Memulai Belajar :
Om Agne naya supatha raye asman visvani deva vayunani vidvan, yuyodhyasmaj juhuranam eno bhuyistam te namauktim vidhema.
(Rg Veda I.189.1)

artinya
Ya Hyang Widhi (Hyang Agni), tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar untuk mencapai kesejahteraan; Hyang Widhi yang mengetahui semua kewajiban, lenyapkanlah dosa kami yang menyengsarakan kami. kami memuja Engkau.

Sarasvati dan Teori Kecerdasan ganda


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzj1HZ3l-1Ll9j1PLkyTtbr-0nEsGO9nwIsYDC3h0IAaAmdTfgZOA8rUc46d88UqiH-aMSLjt0BpbC5Ro98TNUJz_iKEZsR9dPlMWjtEXTv3Am_v287knpDYymRZ1KTedhN_oBGeh67xw/s1600/saraswati.JPG

Satu lagi keistimewaan sang Ibu Sarasvati yang dapat kita temukan dalam figurnya adalah mengenai korelasinya dengan teori kecerdasan ganda. Teori ini dikemukakan pada 1999 oleh Howard Gardner, seorang psikolog kelahiran Amerika Serikat yang banyak bergelut di bidang intelegensi. Ia menyatakan bahwa setiap individu memiliki keunikan, dan sedikitnya terdapat tujuh macam kecerdasan dalam seorang individu. Kecerdasan yang beraneka ragam itu pasti ada dalam setiap individu dan membedakannya dengan individu lain, dan oleh sebab itu tidak ada individu yang bodoh, semua berpotensi untuk menjadi cerdas dengan meningkatkan kecenderungan kecerdasannya itu. Seorang individu bisa saja pintar dalam matematika, tetapi kurang dalam musik, demikian pula sebaliknya, seorang individu sangat pandai mengutarakan pendapatnya secara lisan, sementara yang lain lebih baik dengan jalan tertulis. Hal itulah yang disebutnya sebagai Teori Kecerdasan Ganda “Multiple Intelligence”.Gardner menyimpulkan bahwa terdapat sedikitnya tujuh jenis kecerdasan pada seseorang. Ia mengategorikan ketujuh kecerdasan tersebut menjadi tiga. Dua yang pertama adalah yang biasa dinilai di sekolah-sekolah; tiga jenis lagi biasanya dikaitkan dengan seni; dan dua jenis terakhir disebutnya sebagai “kecerdasan personal” (Gardner dalam mark K. Smith. 2002). Ketujuh jenis kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut.

1.    Kecerdasan Linguistik (bahasa)
Adalah kecerdasan untuk membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Penulis, penyair, orator, dan debator adalah contoh orang yang memiliki kecakapan linguistik.

2.    Kecerdasan Logis-Matematis
Adalah kecerdasan untuk berpikir (bernalar), berhitung, serta bepikir logis-matematis. Kecerdasan ini terutama terdapat pada matamatikawan, insinyur, akuntan, dan detektif.

3.    Kecerdasan Visual-Spasial
Adalah kemampuan untuk berpikir menggunakan gambar. Orang dengan kecerdasan visual-spasial tinggi dapat menentukan arah dengan tepat dan tidak mudah tersesat. Pelaut, pelukis, fotografer, dan arsitek memiliki kemampuan ini.

4.    Kecerdasan Musikal
Adalah kemampuan menggubah atau mencipta musik, memahami nada-nada, dan dapat menyanyi dengan baik.
5.    Kecerdasan Kinestetik-Tubuh
Adalah kemampuan untuk mengolah tubuh dengan baik untuk memecahkan masalah, meluapkan emosi, atau menciptakan sesuatu. Ahli bedah, aktor, dan olahragawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan kinestetis.

6.    Kecerdasan Interpersonal
Adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Orang dengan kecerdasan interpersonal memiliki empati yang tinggi dan mudah berteman dengan orang lain. Orang-orang yang memiliki kemampuan interpersonal adalah doplomat, wartawan, politisi, dan pemuka agama.

7.    Kecerdasan Intrapersonal
Adalah kemampuan untuk menganalisis diri sendiri. Orang dengan kecerdasan intrapersonal memiliki intuisi yang tinggi dan memiliki kata hati yang tajam serta mampu merenungi diri sendiri. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh filosof, guru spiritual, dan pembimbing.

Gardner menambahkan jenis kecerdasan baru yaitu kecerdasan naturalis yang mana adalah kemampuan untuk berkorelasi dengan alam dan menjadi selaras dengannya. Kemampuan ini dimiliki oleh ahli biologi dan pecinta alam.

Setiap orang yang normal memiliki derajat setiap jenis kecerdasan yang bervariasi (Colin Rose dan Malcom J. Nichols, 2002 : 61). Akan tetapi, seluruh jenis kecerdasan tersebut berbaur dan menyatu dalam proses kehidupan seorang individu. Ada satu atau beberapa jenis kecerdasan yang lebih menonjol pada masing-masing individu dan dengan kecerdasan tersebutlah seharusnya ia belajar. 

Barangkali konsep tiada seorang pun yang bodoh ini telah dikenal sejak zaman dahulu dengan figur-figur Sarasvati sebagai ibu yang menarik bagi siapa pun. Kembali kita harus melihat secara lebih cermat dan dalam terhadap figur-figur Sarasvati, — mengapa Ia dinyatakan mewakili seluruh kecedasan dalam teori ini.
Pertama, kecerdasan linguistik. Kecerdasan linguistik dinyatakan dengan atribut lontar. Lontar telah dinyatakan berkali-kali sebagai media menulis. Menulis  tidak semudah berbicara. Menulis memerlukan kerangka berpikir yang terstruktur, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya. Dalam menulis diperlukan kemampuan berbahasa yang praktis, sistematis, lugas, dan tepat makna. Dengan kata lain, menulis memerlukan suatu keterampilan khusus. Untuk itu atribut lontar sebagai media tulis mewakili kemampuan linguistik seseorang. Kedua, kecerdasan logis-matematis dinyatakan dengan atribut japamala. Japamala memiliki 108 butir yang jika digunakan dalam meditasi atau japa dihitung berturut-turut dengan tangan.

Hal ini mengasosiasikan kemampuan berhitung dan berpikir (bernalar) secara cermat sebagai ciri khas orang berkecerdasan logis-matematis. Kecerdasan ketiga yaitu kecerdasan visual-spasial, yaitu kemampuan untuk mengenali arah dengan baik. Dalam figur Sarasvati terdapat bunga teratai atau bisa juga lotus sebagai alas duduk Beliau. Teratai atau lotus juga terkadang dipegang di salah satu tangan. Teratai memiliki daun bunga yang mengembang ke segala arah. Dalam literatur Hindu, dikenal adanya Padmastadala atau lotus berdaun bunga delapan sebagai lambang Devata Navasangga. Devata Navasangga adalah penjaga kedelapan penjuru mata angin, termasuk Siva di tengah-tengah. Selain itu, bentuk teratai yang bundar dengan banyak helai mahkota bunga melambangkan kesimetrisan dan kekompleksan bentuk. Jadi, atribut teratai tersebut melambangkan arah dan juga bentuk yang rumit, simetris, dan kompleks, di mana jika dikaitkan dengan ketujuh kecerdasan akan mewakili kecerdasan visual-spasial. Keempat adalah kecerdasan musikal, atau kemampuan untuk mengenali, menyanyikan, dan menggubah musik. Dalam hal kecerdasan ini, atribut vina adalah alat yang sangat tepat mewakili kecerdasan ini. Kecerdasan kinestetis-tubuh dapat diinterpretasikan dari empat lengan Sarasvati yang menyiratkan kemampuan untuk mengolah tubuh secara maksimal. Akhirnya, dua kecerdasan terakhir, yaitu kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dilambangkan dengan wajah Sarasvati yang memikat. Kecantikan-Nya, selain memikat orang-orang untuk datang ke arah-Nya, juga menyimpan inner beauty ‘kecantikan dalam’. Kecerdasan interpersonal mengarah ke luar, sedangkan kecerdasan intrapersonal mengarah ke dalam diri. Seperti kecantikan Sarasvati: kecantikan wajah Beliau yang memancar ke luar dan kecantikan dalam berupa kecantikan ilmu pengetahuan yang dikuasai di dalam diri.

Mengenai kecerdasan terakhir, atau kecerdasan naturalis dapat dianalogikan sebagai telaga tempat Ibu Sarasvati biasa menghabiskan waktu. Kadang Ia juga digambarkan duduk di hutan yang rindang sebagai sahabat alam. Analogi ini juga dapat diartikan bahwa manusia seharusnya mengembangkan kecerdasannya dengan tidak mengabaikan kesejahteraan dan kelestarian alam. Kecerdasan hendaknya bertujuan untuk menjaga dan melestarikan alam, bukan hanya untuk mengeksploitasinya. Dua kecerdasan pertama, yaitu kecerdasan linguistik dan logis-matematis adalah dua jenis kecerdasan yang sering mengecoh penilaian pendidik terhadap anak didiknya. Pendidik sering melupakan aspek-aspek lain dari anak yang jika dipicu akan membuatnya sukses dalam bidang itu. Eksistensi anak di bidang lain tersebut kadang tidak dikenali dan diabaikan oleh guru, sehingga anak merasa tidak berguna. 

Pendidikan dan konsep kecerdasan ala figur Ibu Devi memiliki perspektif yang hampir sama dengan konsep ilmuwan masa kini. Ini menandakan sekali lagi kajian ilmu filsafat Veda yang sangat dalam. Sayangnya para vedantist (istilah Svami Vivekananda untuk pemeluk Hindu, atau orang-orang Veda) belum mau (atau mungkin tidak mau) menggali dan mempelajari kebijaksanaan Veda secara lebih serius. Banyak konsep keilmuan modern diambil dari Veda yang mahaluas, dan sayangnya yang aktif melakukannya adalah para sarjana barat. Lalu, apakah ini juga berarti Howard Gardner terinspirasi dari Ibu Sarasvati dalam merumuskan teori kecerdasan gandanya?

a.       Berikut adalah pelaksanaan Puja Tri Sandhya. Sebelum  pelaksanaan Puja Tri Sandhya sebaiknya  dilaksanakan penyucian badan dan alat persembahyangan, yang urutanya sebagai berikut:
Duduk dengan tenang dan nyaman, lalu ucapkan mantra :
Om prasada sthiti sarira siwa suci nirmala ya namah swaha
artinya :
Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa hambaMu telah duduk tenang, suci dan tiada noda
b.      Membersihkan kedua telapak tangan dengan air. Selanjutnya tangan kanan diletakkan diatas tangan kiri dengan posisi kedua telapak tangan menghadap ke atas, mantranya :
      Om suddhamam swaha
       artinya : Ya Tuhan, bersihkan tangan kanan hamba
     Om ati suddhamam swaha
      artinya : Ya Tuhan, bersihkan tangan kiri hamba

c.       Setelah menyucikan tangan kanan dan kiri berikutnya nyalakan    dupa, sebelumnya untuk beberapa orang ada yang dilanjutkan dengan pembersihan mulut, yang mantranya:
     Om waktra suddha ya namah
     Artinya : Ya Tuhan, sucikanlah mulut hamba
d.      Sesudah memanjatkan mantra Dupa, dilanjutkan dengan Puja Tri Sandhya
      Om amdupa dipastra ya nama swaha
       Om Artinya : Ya Brahma, tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga   sucilah sudah hamba     seperti sinarMu
Mantra Puja Tri Sandhya
Om Om Om bhur bhuwah svah
tat savitur varenyam

bhargo dewasyo dhimahi

dhiyo yo nah pracodayat
    Om Narayana evedam sarvam
yadbhutam yacca bhavyam
niskalanko niranjano
nirvikalpo nirakhyatah
sdho deva eko
narayano na dvitiyo'sti kascit
Om tvam sivah tvam mahadevah
Isvarah paramesvarah
brahma visnuca rudrasca
purusah parikirtitah
     Om papo ham papa karmaham
papatma papasambhawah
trahi mam pundarikaksa
sabahya bhyantarah sucih
    Om ksamasvamam mahadeva
sarvaprani hitankara
mammoca sarva papebhyah
palaya sva sada siva
    Om ksntavyah kayiko dosah
ksantavyo vaciko mama
ksantavyo manaso dosah
tat pramadat ksamasva mam
     Om santih, santih, santih, Om

     Arti Mantra Puja Tri Sandhya
Om, adalah bhur bhuwah svah
Kita memusatkan pikiran pada
kecemerlangan Sanghyang Widhi
Semoga ia berikan semangat
pikiran kita
Om, Narayana adalah semua ini
apa yang telah ada dak yang akan ada,
bebas dari noda, bebas dari kotoran,
bebas dari perubahan tak dapat digambarkan,
sucilah dewa Narayanan,
Ia hanya satu tidak ada yang kedua
Om, Engkau dipanggil Siwa
Mahadewa, Iswara, Parameswara
Brahma, Wisnu, Rudra
dan Purusa
Om, hamba ini papa, perbuatan
hamba papa, diri hamba ini papa,
kelahiran hamba papa
lindungilah hamba Sang Hyang Widhi,
sucikanlah jiwa dan raga hamba


Om, ampunilah hamba Sang Hyang Widhi,
yang memberikan
keselamatan kepada semua mahluk,
bebaskanlah hamba dari segala dosa,
lindungilah oh Sang Hyang Widhi
Om, Ampunilah dosa anggota badan hamba,
ampunilah dosa kata - kata hamba,
ampunilah dosa pikiran hamba,
ampunilah hamba dari kesalahan hamba
Om, damai, damai, damai, Om...                            
Setelah melafalkan mantra Tri Sandhya dilanjutkan dengan Panca   Sembah    atau Kramaning Sembah.

Sikap Puja Tri Sandhya
Dalam melaksanakan persembahyangan umat Hindu dapat memilih sikap sembahyang yang sesuai dengan kondisi fisiknya. Ada bebarapa macam sikap tubuh/badan dalam melaksanakan sembahyang

Kramaning Sembah
a)        Sembah Puyung
Cakupkan kedua tangan dan pusatkan pukiran. Kemudian ucapkan mantra berikut ini:
       Om Atma Tattwatma Suddha Mam Swaha
Artinya : Ya Tuhan, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah hamba.
           
b)       Sembah dengan Sarana Bunga
Ditujukan kepada Hyang Widhi dalam wujudNya sebagai Sang Hyang Surya atau Siwa Raditya. Ucapkan mantram:
     Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo'stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo'stute
    
     Artinya :

     Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja Engkau. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja Engkau yang menciptakan sinar matahari berkilauan.

c)    Sembah dengan Sarana Kewangen
Om nama dewa adhi sthanaya
Sarwa wiapi wai siwa ya
Padmasana eka pratisthaya
Adhanareswaraya namah swaha
Artinya :
     Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
d)       Sembah dengan Sarana Kewangen Memohon Waranugraha
Sama seperti sembah dengan kuwangen sebelumnya, jika tidak ada kuwangen bisa menggunakan bunga.
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca

Artinya :
Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan segala pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian pada Dewa dan Dewi berwujud jadnya suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.

e)         Sembah Puyung Penutup
       Mantra :
 Om dewa suksma parama cintya ya namah swaha
 Om santih, santih, santih, om
Artinya:
Ya Tuhan, hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan,    maha tinggi dan maha gaib. Ya Tuhan, anugerahkan kepada hamba kedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.

Mantram Sebelum - Sesudah Belajar


OM PRANO DEWI SARASWATI
W
AJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga Engkau memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-lamanya.)

OM PAWAKANAH SARASWATI
W
AJEBHIR WAJINIWATI
YAJÑAM WASTU DHIY
AWASUH
(Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci, anugrahilah hamba kecerdasan. Dan terimalah persembahan hamba ini.)

OM PURWE JATO BRAHMANO BRAHMACARI
DHARMAM WAS
ANAS TAPASODATISTAT
TASMAJJATAM BRAHMANAM BRAHMA
LYESTHAM DEWASCA SARWE AMRTTNA S
AKAMA
(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama. Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap makhluk hanya dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa memancar.)

Doa mohon bimbingan Tuhan:
OM ASATO MA SADYAMAYA
TAMASO M
A JYOTIR GAMAYA
MRTYOR M
A AMRTAM GAMAYA
OM AGNE BRAHMA GRBHNISWA
DHARUNAMA SYANTA RIKSAM DRDVAMHA
BRAHRNAWANITWA KSATRAWAHI SAJ
ATA
WANYU DADHAMI BHRATRWYASYA WADHY
AYA


artinya:
(Tuhan Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah hamba dari kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang. Lepaskanlah hamba dari kematian menuju kehidupan yang abadi. Tuhan Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra dan kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada hamba (nafsu). Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman), menolong orang terpelajar pemimpin negara dan para pejabat. Hamba memuja Engkau semoga melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.)
Doa mohon inspirasi:
OM PRANO DEWI SARASWATI
W
AJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga Engkau memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-lamanya.)
Doa mohon dianugrahi kecerdasan dan kesucian:
OM PAWAKANAH SARASWATI
W
AJEBHIR WAJINIWATI
YAJÑAM WASTU DHIY
AWASUH
(Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci, anugrahilah hamba kecerdasan. Dan terimalah persembahan hamba ini.)
Doa mulai belajar:
OM PURWE JATO BRAHMANO BRAHMACARI
DHARMAM WAS
ANAS TAPASODATISTAT
TASMAJJATAM BRAHMANAM BRAHMA
LYESTHAM DEWASCA SARWE AMRTTNA S
AKAMA
(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama. Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap makhluk hanya dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa memancar.)
Pada waktu bangun pagi:
Om, Utedanim bhagavantah syamota prapitva uta madhye ahnam, utodinau madhvantan tsuryasya vayam devanam sumantausyama.(Atharva Veda III.16.4)
artinya:

"Ya Tuhan Yang Maha Pemurah! Jadikanlah kami selalu bernasib baik pada pagi hari ini, menjelang tengah hari, apalagi matahari tepat di tengah-tengah dan seterusnya. Semoga para Dewa berkenaan menganugharkan rakhmat-Nya kepada kami".

Sebelum memulai pekerjaan atau kegiatan:
Om Avighnam astu namasiddham
artinya:

Ya Tuhan semoga tiada halngan dan berhasil

Mohon perlindungan:
Om Apasyam gopam anipadyamanam a ca para ca prthibhih carantam sa sadhricih sa visucir vasana

artinya:

Ya Tuhan! hamba memandang Engkau Maha Pelindung, yang terus bergerak tanpa berhenti, maju dan mundur di atas bumi. Ia yang mengenakan hiasan yang serba meriah, muncul dan mengembara terus bersama bumi ini.

Doa Memulai Sesuatu Kegiatan:
Om Avighnam astu namo sidham Om Sidhirastu tad astu astu svaha
artinaya:
Ya Hyang Widhi, semoga atas perkenan-Mu tiada suatu halangan bagi kami memulai pekerjaan (kegiatan) ini dan semoga sukses

Doa Mohon Inspirasi :
Om Pra no devi sarasvati vajebhir vajinivati dhinam avinyavantu.
(Rg Veda VI.61.4)

artinya:
Ya Hyang Widhi, Hyang Saraswati Yang Maha Agung dan Kuasa, Engkau sebagai sumber ilmu pengetahuan, semoga Engkau memelihara kecerdasan kami.

Doa Memohon Kesehatan :
Om Vata a vatu bhesajam sambhu majobhu no hrde, pra na ayumsi tarisat.
(Rg Veda X.1986.1)

artinya:
Ya hyang Widhi, semoga Wayu menghembuskan angin sejuk-Nya kepada kami. Wayu yang memberikan kesehatan dan kesejahteraan kepada kami. Semoga Ia memberikan umur panjang kepada kami.

Doa Mohon Kebahagiaan dan Keberuntungan :
Om sarve bhavantu sukhinah sarve santu niramayah sarve bhadrani pasyantu ma kascid duhkha bhag bhavet

artinya:
Ya Hyang Widhi, semoga semuanya memperoleh kebahagiaan, semoga semuanya terbebas dari penderitaan, semoga semuanya dapat memperoleh keberuntungan, semoga tiada kedukaan.

SEMOGA BERHASIL

Kiriman dari:
I Gusti Ngurah Dwaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar