"FORUM GURU SENI BUDAYA": Mpu Prapanca: “KAKAWIN NAGARAKERTAGAMA” Pupuh 4

Kamis, 23 Agustus 2018

Mpu Prapanca: “KAKAWIN NAGARAKERTAGAMA” Pupuh 4

Blog Ki Slamet 42 - Forum Guru Seni Budaya
Kamis, 23 Agustus 2018 - 08:56 WIB

Image: "Buku Kakawin Nagarakertagama" (Foto: SP)

Mpu Prapanca: “Kakawin Nagarakertagama”

Pupuh 4 (Para Kerabat)

T r a s k r i p s i :

(1)
Muwah ibu haji san narendrānujā de hajīṅ jīwana,

Sira ta siniwi riṅ dahā nopameṅ rāpa riṅ sadgaṇa,

Sama-sama kalawan hajī jīwana lwir sudewyāpalih.

T e r j e m a h a n :

(1)

                                    Dan lagi adik ibu Sri Baginda Ratu,

                                 Raja di Jiwana ialah Ratu Rajadewi Maharajasa

                               yang termasyhur nan rupawan,

                              dia bertahta di Daha,

                               cantik tiada tara dan setia pada Sang Hyang Gana.

T r a n s k r i p s i :

(2)

      Priya haji sang umuṅgw i wӗṅkӗr baṅun hyaṅ upendrānurun,

nŗpati wijaya rāja sanopameṅ pāramajῆottama,

sama-sama kalawan nŗpātī siṅāsāryyakapakșapa,

sira wihikani haywa niṅ thāni yāwat sabhūmī jawa.

T e r j e m a h a n :

(2)

Suami Sang Ratu, Raja yang bertakhta di Wengker bagaikan titisan Hyang Upendra,

Raja Wijayarajasa yang tak tertandingi, unggul dalam pengetahuan utama,

Setara dengan Raja Singasari yang teguh dalam beragama,

Ia juga mengetahui tentang pertanian di seluruh bumi Jawa.

P u s t a k a :

Mpu Prapanca,“Kakawin Nagaraketagama”

Teks dan terjemahan: Damaika Saktiani, dkk

P e n e r b i t :

NARASI Yogyakarta 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

DRS SLAMET PRIYADI GURU SMAN 42

"Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Selain itu, pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.

DRS. SLAMET PRIYADI

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

JOKO NOVARIANTO, S. Sn SMAN 42

Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Seni rupa, mencakup keterampilan dalam menghasilkan karya seni rupa murni dan terapan 2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, berkarya dan apresiasi karya musik 3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan eksplorasi gerak tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, berkarya dan apresiasi terhadap gerak tari 4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.