Hari Pertama Ujian Siswa Tegang
Tribunnews.com - Senin, 15 April 2013 09:44 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
LAMPUNG - Hari
pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN), beberapa siswa tampak
tegang, Senin (15/4/2013). Berdasarkan
pantauan Tribun Lampung (Tribunnews.com Network) di SMAN 1 Kotabumi,
para siswa di awal ujian membolak-balikkan lembar ujian. Bahkan tak jarang
posisi duduk mereka tidak tetap. Hal ini
dikarenakan Ujian Nasional tahun ini soal sebanyak 20 macam,
sehingga satu dengan lainnya berbeda.
Sementara di Bandar Lampung, Wali Kota Bandar Lampung Herman
HN meninjau sejumlah sekolah di hari pertama Ujian
Nasional (UN) siswa SMA/SMK. Bersama rombongan, Herman meninjau SMAN
5, SMKN 2, dan SMA Alkautsar. Ujian di sejumlah sekolah ini berlangsung tertib dan aman.
Siswa dengan serius mengerjakan soal ujiannya masing-masing. Menurut Mardiana, guru di SMA Alkautsar, para siswa ujian
mengerjakan 20 paket soal.(anung bayuardi/reni fitriani)
Penundaan UN Dinilai Sebagai Bencana Pendidikan
Tribunnews.com - Minggu, 14 April
2013 21:02 WIB
Laporan Wartawan Tribun Timur Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM
MAKASSAR, - Penundaan pelaksanaan Ujian
Nasional atau UN di 11 provinsi di Indonesia, termasuk di Sulawesi
Selatan menuai kecaman. Bahkan masalah ini dianggap sebagai bencana dalam
pendidikan. Ada pula yang menggap masalah ini hanya karena percetakan tak mampu
menyelesaikan pencetakan soal tepat waktu.
“Tapi dihubungkan dengan kebijakan otonomi daerah, soal
pengelolaan anggaran dan lainnya, akan menjadi sangat kompleks masalahnya,”
ujar Asisten Wakil Rektor III Universitas Muslim Indonesia Makassar, Zakir
Sabara HW, Minggu (14/4/2013) malam ini.
Seharusnya pencetakan soal tak terpusat di Jakarta atau
Surabaya. Menurut mantan aktivis tahun 1998 ini, jika mengacu pada otonomi
daerah, seharusnya pencetakan soal dilakukan di daerah. Distribusi pun akan semakin mudah, murah, dan cepat tanpa
mengabaikan kualitas. Pencetakan yang terpusat dinilai sarat dengan nuasa
permainan proyek pemerintah.
“Apa memang sudah sedemikian parahnya orang daerah sehingga
proyek mencetak naskah UN saja tidak dipercaya,” kata Zakir.
Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi diminta memeriksa
pejabat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional untuk
menelisik adanya dugaan korupsi dan kolusi dalam proyek
ini.(tribun-timur.com/edi)
Jelang Ujian Nasional, Makam Gus Dur Ramai Dikunjungi
Pelajar
Tribunnews.com - Senin, 15 April
2013 03:28 WIB
Sejumlah siswa masih berpakaian pramuka berziarah ke makam Gus Dur, Minggu (14/4/2013) |
Laporan Wartawan Surya, Sutono
TRIBUNNEWS.COM – Menjelang pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) bagi siswa SMA dan sederajat, makam mantan Presiden KH
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kompleks Ponpes
Tebuireng Jombang, banyak dikunjungi pelajar calon peserta Ujian nasional. Bahkan
Minggu pagi (14/4/2013), atau hanya sehari menjelang UN yang bakal digelar
mulai Senin (15/4/2013), puluhan pelajar tampak khusuk berdoa di pusara tokoh
pluralisme tersebut. Ketenangan
mental dan psikologis menghadapi UN menjadi alasan utama dari para siswa
melakukan ritual doa di makam Gus Dur, sebelum hari H pelaksanaan UN.
Seperti
diungkapkan Sofa Mabruroh, dari Madrasah Aliyah (MA) swasta di Kecamatan Diwek,
Jombang. Siswi berjilbab ini mengatakan, berdasarkan pengalaman kakak kakak
kelasnya, doa-doa yang dipanjatkan sebelum mengikuti ujian memberikan dampak
positif.
“Belajar itu
jelas. Kami ke sini untuk bertawasul kepada Gus Dur
dan Mbah Hasyim (Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, Red) supaya diberi ketenangan
saat mengikuti ujian. Kakak-kakak kelas kami dulu juga melakukan ini,"
katanya, Minggu (14/4/2013).
Pernyataan
senada diungkapkan Sutiah, peserta Unas MA dari Kabupaten Lamongan.
"Tujuan berdoa dan bertawasul ke Gus Dur
ini agar kami tenang saat ujian dan tidak tegang. Belajar penting, berdoa juga
penting," ujar dia.
Pengurus
Ponpes Tebuireng, Tengku Azwani mengungkapkan, peningkatan pelajar yang
berziarah ke makam Gus Dur ini terasa sejak seminggu lalu. “Paling
ramai, terjadi pada Jumat dan Sabtu (12-13/4/2013) kemarin,” kata santri senior
Ponpes Tebuireng asal Nangroe Aceh Darussalam tersebut.
UN tingkat
SMA/SMK/MA sendiri dilaksanakan selama empat hari, mulai Senin hingga Kamis
(15-18/4/2013). Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Muntholib
menyebutkan, jumlah peserta UN tahun ini mencapai 17.843 siswa. Jumlah itu terdiri
dari pelajar SMA 5.532 anak, SMK 7464 serta MA 4.847 anak. "Ditambah
dengan peserta ujian paket C 901 siswa serta 14 peserta dari SMA SLB,"
ujar dia.
Ramai-ramai Minta Maaf ke Orang Tua dan Guru Sebelum
Ujian Nasional
Tribunnews.com - Senin, 15 April
2013 03:45 WIB
Petugas tengah
memasang tanda peserta Ujian Nasional (UN) di Ruang Kelas SMAN 1 Jakarta,
Minggu (14//4/2013). Seluruh siswa tingkat SMA dan sederajat akan melaksanakan
UN pada Senin (15/4/2013). WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Laporan
Wartawan Surya, Sugiyono
TRIBUNNEWS.COM,
GRESIK - Siswa SMA
Muhammadiyah 4 Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik, Minggu (14/4/2013) kemarin
beramai-ramai meminta maaf kepada guru dan orang tua mereka. Para pelajar itu
menggelar doa bersama di aula sekolah mereka, dengan maksud agar lancar
menjalani Ujian Nasional.
Kegiatan doa
bersama itu dilaksanakan untuk penguatan kepribadian mental siswa, dalam
menjalankan Ujian Nasional yang berlangsung empat hari, mulai
Senin sampai Kamis (15-18/4/2013). Diawali salat Ashar berjamaah bersama-sama
guru dan wali murid, selanjutnya siswa bersalaman meminta maaf atas salah dan
dosa mereka kepada orang tua dan guru selama sekolah.
"Orang
tua tetap memberikan kasih sayang dan meminta maaf dengan memberikan doa agar
ujian yang dianggap menakutkan bisa menjadi lancar dan ilmu yang didapatkan
selama bersekolah bermanfaat," kata Erna Hidayati, Wakil Sekolah SMA
Muhammadiyah 4 Giri, di sela-sela acara.
Suasana
mengharukan diiringi isak tangis saat siswa-siswi bersalaman dan berpelukan
dengan orang tua serta guru untuk meminta maaf. "Kegiatan ini untuk
memberikan kelancaran dan membuka pikiran anak saat Unas besok," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar