Sang Sutradara H.Usmar Ismail |
H.USMAR ISMAIL ( 1921-1971 )
By Slamet Priyadi
Minggu, 10 April 2011 GURU SENI BUDAYA BLOG: H.Usmar Ismail dilahirkan di daerah perbukitan elok nan indah, Bukit Tinggi - Sumatra Barat pada 20 Maret 1921. Latar belakang pendidikannya: HIS, MULO (B), AMS A-II, dan mendapat gelar B.A. bidang sinematografi pada Universita California di Los Angeles.
Sepak terjang, karir, dan pengalaman beliau dalam berkesenian terutama film tercatat gemilang. Tahun 1942-1945 anggota staf pengarang pada Pusat Kebudayaan Jakarta; tahun 1949 menyutradarai film South Pacific Corp; tahun 1962 mendapat penghargaan Hadiah Seni dan penghargaan tertinggi Piagam Wijayakusuma; Tahun 1943-1945 beliau juga ketua Perkumpulan Penggemar Sandiwara Maja; 1946-1947 Ketua PWI; 1946-1948 Ketua Badan Permusyawaratan Kebudayaan Indonesia Yogyakarta dan Ketua Serikat Artis Sandiwara Yogyakarta; 1955-1965 Ketua Akademi Teater Nasional Indonesia; 1955-1970 Ketua PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia); 1962-1969 Ketua Umum Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) Jakarta.
Pada tanggal 2 Januari 1971 Sang Sutradara besar H.Usmar Ismail meninggal dunia dengan meninggalkan warisan karya-karya besar yang hingga kini tetap dikenang dan menjadi motivator, pendorong semangat dan inspirasi bagi dunia perfilman kita. ( Minggu, 10 April 2011 Slamet Priyadi di Lido-Bogor)
@ ASRUL SANI: "Usmar bukanlah seorang pemikir yang merumuskan teori-teori, Ia juga bukan estetikus yang memikirkan soal-soal estetika film atau masalah-masalah formal sebuah film sebagainana yang dilakukan Einstein dan sebagainya. Ia seorang yang dekat pada kenyataan zamannya yang percaya bahwa ada sesuatu relasi gonta-ganti antara realitas dan penggambaran realitas tersebut dalam film-filmnya. Ia tidak terkurung dalam pergulatan diri sendiri yang biasa dilakukan oleh seorang seniman "pur sang", melainkan memberikan reaksi terhadap realitas zamannya.
BalasHapusH.Usmar Ismail meninggal dunia dengan meninggalkan warisan karya-karya besar yang hingga kini tetap dikenang dan menjadi motivator, pendorong semangat dan inspirasi bagi dunia perfilman kita.
BalasHapus