RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
NAMA SEKOLAH : SMAN 42
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA / SENI MUSIK
KELAS / SEMESTER : X / 1 (GANJIL)
PROGRAM : -
JUMLAH PERTEMUAN : 3 x TM (3x 2 x 45’ ) (3X90=270 menit)
I. STANDAR KOMPETENSI :
1. Mengapresisi karya seni musik
II. KOMPETENSI DASAR :
1.2. Mengungkapkan pengalaman musikal dari hasil pengamatan terhadap pertunjukan musik tradisinal setempat.
III. INDIKATOR PENCAPAIAN :
• Mempersiapkan alat dan bahan observasi musik tradisional daerah setempat.
• Melakukan observasi terhadap musik tradisional daerah
• Membuat laporan hasil observasi
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah melalui proses pembelajaran siswa mampu :
• Mempersiapkan materi bahan untuk melakukan observasi tentang musik Betawi
• Melakukan observasi terhadap pentas musik Betawi
• Menyusun laporan tertulis hasil dari observasi terhadap musik Betawi
V. MATERI AJAR :
• Menanggapi karya musik tradisional daerah setempat.
VI. ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
VII. METODE PEMBELAJARAN :
• Pendekatan PAKEM ( Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan )
• Tanya jawab, inquiry, diskusi, observasi, demonstrasi.
A. PENDAHULUAN ( 10 Menit ) :
• Orientasi
Memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akandibelajarkan dengan cara menunjukkan
alat peraga berupa gambar-gambar instrumen musik tradisional ,gambar photo tokoh- tokoh musik daerah setempat.
• Apersepsi
Menulis di papan tulis garis besar atau gambaran singkat materi pembelajaran karya seni musik tradisional daerah setempat.
1). Fungsi dan peranan musik tradisional
2). Sejarah musik tradisional dan tokoh-tokohnya
3). Nilai-nilai musikal dalam musik tradisional
• Motivasi
Memberikan penjelasan manfaat dan kegunaan mempelajari karya seni musik tradisional
daerah setempat.
B. INTI ( 70 menit ) :
1. Kolaborasi/
• Menyanyikan senan birama 2/4
• Menyanyikan senam birama 4/4
• Menyanyikan senam birama 4/4
2. Elaborasi.
a. Pembelajaran:
• Menyanyikan salah satu lagu daerah Jawa tengah ” Yen ing tawang ono lintang”
* YEN ING TAWANG ONO LINTANG *
Yen ing tawang ono lintang, cah ayu
Aku ngenteni tekamu
Mareng mego ing angkoso nimas
Sun takokne pawartamu
Janji-janji aku eling, cah ayu
Sumedot roso ning ati
Lintang-lintang ngiwi-iwi, nimas
Tresnoku sundhul wiyati
REFF:
Dhek semono janjimu disekseni
Mego kartiko kairing roso tresno asih
Yen ing tawang ono lintang, cah ayu
Rungok no tangis ing ati
Binarung swaraning ratri, nimas
Ngenteni wulan ’ndadari
b. Penjelasan materi.
1. Fungsi dan peranan musik
Ungkapan perasaan manusia melalui suara atau bunyi dinamakan musik vokal. Adapun ungkapan perasaan jiwa melalui instrumen musik disebut musik instrumentalia. Dengan demikian pada intinya musik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Musik vokal, yaitu musik yang sumber bunyinya berasal dari suara manusia.
2) Musik instrumentalia, yaitu musik yang sumber bunyinya berasal dari instrumen musik saat dimainkan. Contohnya: Piano, gitar, orgen, biola, gendang, dan lain-lain.
3) Musik campuran, yaitu musik yang dihasilkan dari percampuran antara musik vokal dan Musik instrumental. Contohnya adalah menyanyi dengan diiringi instrumen gitar, piano, Keyboard, gamelan, dan lain-lain.
Adapun yang dimaksud dengan musik tradisional adalah musik yang secara turun temuruntumbuh dan berkembang dari budaya daerah setempat. Instrumen musik yang dipakai dibuat secara sederhana baik dari bahan baku yang digunakan yang biasanya diambil dari tumbuhan sekitar daerah setempat maupun teknik, nada, iramanya. Contoh: Suling bambu, kolintang,
angklung, sasando, gambang, dan lain-lain.
Fungsi musik.
Fungsi musik secara umum dibagi kedalam:
a) Fungsi individual, yaitu musik merupakan sebagai media berekspresi atau ungkapan
batin dan perasaan jiwa manusia. Ungkapan perasaan sedih, gembira, senang, susah
maupun ungkapan rasa kagum akan keindahan alam ciptaan Tuhan yang Maha Agung.
b) Fungsi sosial, yaitu musik dipakai untuk kepentingan sosial masyarakat. Dalam hal ini
musik berfungsi sebagai:
• Sarana komunikasi dengan dengan masyarakat
Dalam hal ini musik memiliki fungsi sebagai tanda atau pemberitahuan. Contoh: kentongan, bedug, bendhe, dan lain-lain.
• Sebagai sarana untuk upacara
Untuk upacara pada saat hari-hari besar keagamaan, upacara kenegaraan, upacara
adat seperti upacara khitan dan pernikahan.
• Sebagai pengiring tarian
Baik untuk mengiringi tarian klasik atau tarian tradisional. Contohnya: gamelan Jawa,
Bali, Sunda, gamelan Sumatra, gambus, dan musik melalu.
• Sebagai sarana hiburan
• Untuk mengiringi upacara adat tradisi daerah
Contoh: gamelan Bali, gamelan Jawa (Sekatenan), angklung (saat panen padi)
• Untuk mengiringi tata suara atau ilustrasi musik
Contoh: Pergelaran wayang orang, wayang kulit, wayang golek, ketoprak, ludruk.
• Media pembelajaran atau pendidikan
Agar memiliki kepekaan estetik, halus dan lembut s erta membentuk budi pekerti luhur.
Selain dari itu seni musik tradisional yang terdapat di seluruh daerah Nusantara punya
Peranan penting bagi perkembangan dan pelestarian seni budaya nasional.Peranan musik tradisional daerah Nusantara, antara lain:
• Sebagai kebanggaan seni budaya daerah yang mempunyai sifat dan karakter khas daerah
• Sebagai media ekspresi dan komunikasi sosial dan budaya bagi masyarakat setempat.
• Sebaga motivasi untuk cinta dan bangga terhadap potensi musik tradisional daerah.
• Sebagai kekayaan budaya nasional.
3. Konfirmasi :
• Apa yang dimaksud dengan musik tradisional ?
Musik tradisional atau musik daerah adalah musik yang lahir, tumbuh dan berkembang di daerah asal tempat musik itu berada.
• Apa saja fungsi musik tradisional daerah yang kamu ketahui ?
a. Fungsi individual
b. Fungsi sosial
C. PENUTUP (10 menit).
Rangkuman / Kesimpulan :
Musik tradisional adalah musik yang bersumber dari tradisi budaya daerah secara turun temurun yang bersifat sederhana. Musik tradisional disebut juga musik daerah. Musik
Tradisional di setiap daerah mempunyai fungsi yang berbeda, hal ini bergantung dari sifat
dan karakter, adat, dan budaya masyarakat yang mempengaruhi. Akan tetapi secara umum
fungsi musik tradisional Nusantara mempunyai banyak persamaan. Antara lain adalah :
• Sebagai musik duniawi yang digunakan untuk hiburan dalam acara pesta atau acara suka
cita, seperti angklung, kolintang, uyon-uyon, dan degungan.
• Sebagai musik sakral yang bersifat religius, seperti untuk upacara keagamaan, upacara adat
dan upacara perkawinan.
• Sebagai media atau sarana mendongeng, seperti pada musik kentrung dengan vokalis yang melantunkan tembang-tembang berisi cerita babad, wayang, dan cerita rakyat.
• Sebagai pengiring suatu tarian (gerak tari) tradisional, seperti tari serampang dua belas,
Tari Jaipong, Tari Payung, Tari Srimpi, Tari Lenso, Tari Topeng, dan lain-lain.
Rabu, 2 Maret 2011
Salamet Priyadi di Lido-Bogor
Musik tradisional adalah musik yang bersumber dari tradisi budaya daerah secara turun temurun yang bersifat sederhana. Musik tradisional disebut juga musik daerah.
BalasHapus